Penurunan Signifikan Jumlah Pemudik Lebaran 2025: Faktor Ekonomi Jadi Sorotan

Penurunan Signifikan Jumlah Pemudik Lebaran 2025: Faktor Ekonomi Jadi Sorotan

Jakarta – Perayaan Idul Fitri 2025 diwarnai dengan fenomena penurunan signifikan jumlah pemudik. Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menyampaikan dugaan bahwa kondisi ekonomi menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat untuk memilih merayakan Lebaran di ibukota daripada melakukan perjalanan pulang kampung.

"Tidak banyak warga yang mudik tahun ini. Faktor ekonomi kemungkinan besar menjadi penyebabnya, selain preferensi untuk merayakan Lebaran di Jakarta. Tentu ada banyak faktor yang memengaruhi keputusan ini," ujar Rano Karno saat acara open house di Warung Bang Doel, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025).

Data resmi dari Kementerian Perhubungan menunjukkan penurunan yang cukup mencolok. Jumlah pemudik pada tahun 2025 tercatat hanya 146,48 juta orang, menyusut sekitar 24% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 193,6 juta orang. Penurunan ini mengindikasikan perubahan tren atau prioritas masyarakat dalam merayakan hari raya.

Senada dengan data tersebut, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) juga mencatat penurunan perputaran uang selama periode libur Lebaran 2025. Proyeksi KADIN menunjukkan angka Rp 137,975 triliun, lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp 157,3 triliun. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi atau pengeluaran masyarakat selama libur Lebaran.

Dampak Positif Penurunan Jumlah Pemudik

Meski demikian, Rano Karno melihat adanya dampak positif dari penurunan jumlah pemudik, terutama terkait dengan keamanan dan kelancaran lalu lintas di Jakarta. Ia mencatat penurunan volume transportasi sejak dua hari menjelang Lebaran.

"Alhamdulillah, pemantauan kami menunjukkan penurunan volume transportasi sejak H-2 Lebaran," ungkapnya.

Penurunan jumlah pemudik diharapkan dapat mengurangi potensi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Namun, Rano Karno tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam berkendara, serta mematuhi peraturan lalu lintas.

Antisipasi Rob di Jakarta Utara

Selain membahas penurunan jumlah pemudik, Rano Karno juga menyinggung mengenai potensi fenomena rob yang diperkirakan akan melanda beberapa wilayah di Jakarta Utara. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak rob.

"Kami telah menyiagakan personel di lima titik rawan rob di Jakarta Utara," jelasnya.

Peningkatan kesiapsiagaan ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh rob, seperti banjir dan kerusakan infrastruktur. Rano Karno berharap cuaca bersahabat dan rob tidak terjadi separah perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Rangkuman Poin Penting:

  • Penurunan Jumlah Pemudik: Jumlah pemudik Lebaran 2025 turun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Faktor Ekonomi: Kondisi ekonomi diduga menjadi faktor utama penyebab penurunan jumlah pemudik.
  • Penurunan Perputaran Uang: Perputaran uang selama libur Lebaran juga mengalami penurunan.
  • Dampak Positif: Penurunan jumlah pemudik berdampak positif pada keamanan dan kelancaran lalu lintas.
  • Antisipasi Rob: Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi potensi rob di Jakarta Utara.