Polisi Selidiki Keluhan BBM Bermasalah di Samarinda, Warga Gagal Mudik Akibat Kendaraan Mogok

Gelombang keluhan membanjiri media sosial dari warga Samarinda yang mengalami masalah pada kendaraan mereka setelah mengisi bahan bakar di sejumlah SPBU. Keluhan yang didominasi masalah mesin brebet hingga mogok total, memicu kecurigaan terhadap peredaran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga dioplos. Beberapa warga bahkan terpaksa menunda atau membatalkan rencana mudik mereka akibat masalah ini.

Aldi (22), seorang warga Samarinda, menjadi salah satu korban yang merasakan dampak langsung dari dugaan BBM bermasalah ini. Ia menceritakan bagaimana motornya tiba-tiba mogok setelah mengisi bensin di sebuah SPBU di kawasan Kesuma Bangsa. Rencana mudiknya ke Sangatta pun terpaksa kandas.

"Saya mau pulang kampung, mumpung libur Lebaran. Tapi motor malah rusak setelah isi bensin. Bengkel juga pada tutup," keluh Aldi, mengungkapkan kekecewaannya.

Keluhan serupa juga diungkapkan Adi Nur (33), yang kendaraannya yang terbilang baru mengalami masalah setelah mengisi BBM di SPBU yang sama. Ia menambahkan bahwa kerusakan langsung terasa setelah mengisi bahan bakar. Masalah yang timbul seperti gas tidak stabil hingga mesin mati secara tiba-tiba.

"Motor saya masih baru, tapi jadi begini. Teman saya juga baru beli motor, rusak juga gara-gara isi BBM di situ," ujarnya.

Kondisi ini tentu menambah pilu bagi warga yang sudah merencanakan mudik untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Kegembiraan menyambut Lebaran berubah menjadi kekecewaan dan kerugian akibat kendaraan yang bermasalah.

Merespon keluhan yang semakin meluas, Polresta Samarinda bergerak cepat melakukan investigasi. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda langsung melakukan pengecekan ke sejumlah SPBU yang diduga menjadi sumber masalah.

Kasatreskrim Polresta Samarinda, Kompol Dicky Anggi Pranata, menjelaskan bahwa pihaknya telah meninjau lima SPBU, termasuk yang berlokasi di Jalan AW Syahrani, Palaran, dan Jalan Teuku Umar. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kualitas BBM yang dijual.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan terkait dugaan BBM yang tidak murni yang menyebabkan kendaraan bermasalah. Hasilnya, sejauh ini semua bahan bakar yang dijual di SPBU masih dalam kondisi aman," ungkap Kompol Dicky.

Meski demikian, Kompol Dicky mengakui bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi dari masyarakat terkait dugaan BBM oplosan. Tindakan yang dilakukan saat ini merupakan respon terhadap keluhan yang beredar di media sosial.

"Kami sudah mencoba menghubungi orang-orang yang mengeluhkan kendaraannya brebet usai mengisi BBM, tapi belum ada respons," imbuhnya.

Satreskrim Polresta Samarinda berjanji akan terus mengusut tuntas permasalahan ini. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pengawasan dan memastikan kualitas BBM yang beredar di pasaran sesuai dengan standar yang ditetapkan.

"Jika ada bukti konkret dan laporan resmi dari warga, kami siap mengambil tindakan lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

Polresta Samarinda mengimbau masyarakat yang merasa dirugikan akibat dugaan BBM bermasalah untuk segera melaporkan kejadian tersebut secara resmi agar dapat ditindaklanjuti. Dengan laporan resmi, penyelidikan akan lebih efektif dan pelaku yang bertanggung jawab dapat segera ditemukan.