Banjir Bekasi Sebabkan Pemadaman Listrik Tiga Hari di Perumahan Duren Jaya
Banjir Bekasi Sebabkan Pemadaman Listrik Tiga Hari di Perumahan Duren Jaya
Warga Perumahan Duren Jaya, Bekasi, Jawa Barat, mengalami kesulitan akibat pemadaman listrik selama tiga hari yang dipicu oleh banjir besar yang melanda sejak Senin malam, 3 Maret 2025. Ketiadaan penerangan ini telah menimbulkan dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari penghuni perumahan tersebut. Salah satu warga, Rizki (20 tahun), menceritakan pengalamannya yang terpaksa hidup tanpa penerangan selama 72 jam. "Lampu baru menyala setelah Maghrib hari ini," ujar Rizki saat diwawancarai di lokasi pada Rabu, 5 Maret 2025. Ia menambahkan bahwa kegelapan akibat pemadaman listrik, ditambah dengan genangan air banjir, sangat mengganggu aktivitasnya. Kesulitan bahkan dirasakan dalam hal-hal mendasar, seperti mengganti pakaian yang terendam banjir.
Kondisi serupa juga dialami Haikal (50 tahun), yang mengungkapkan penderitaan akibat ketiadaan listrik dan akses air bersih selama banjir. "Sangat sengsara," katanya, menekankan betapa sulitnya menjalani kehidupan sehari-hari tanpa penerangan di tengah kondisi banjir. Rumah Haikal baru kembali bercahaya setelah Maghrib, dan ia segera menyalakan lampu di setiap ruangan. Namun, keluarga Haikal masih belum dapat kembali ke rumah karena kondisi rumah yang masih berantakan dan dipenuhi lumpur akibat banjir. Anak dan istrinya masih mengungsi di rumah saudara. "Saya berencana membersihkan rumah besok setelah banjir benar-benar surut," tambah Haikal. Kejadian ini menyoroti kerentanan infrastruktur dan dampak luas bencana banjir terhadap warga, terutama akses dasar seperti listrik dan air bersih.
Pemadaman listrik yang berlangsung selama tiga hari ini menimbulkan berbagai permasalahan bagi warga Perumahan Duren Jaya. Selain kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, ketiadaan penerangan juga meningkatkan risiko keamanan dan kesehatan. Situasi ini mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan memastikan ketersediaan infrastruktur yang tangguh dan tahan bencana. Hal ini mencakup penyediaan genset darurat di wilayah rawan banjir, serta peningkatan sistem peringatan dini untuk meminimalisir dampak buruk bencana bagi masyarakat.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Dampak Luas: Banjir menyebabkan pemadaman listrik selama tiga hari, berdampak signifikan pada kehidupan warga.
- Kesulitan Warga: Warga mengalami kesulitan dalam berbagai aktivitas, termasuk mengganti pakaian dan membersihkan rumah.
- Kondisi Rumah: Rumah-rumah warga masih berantakan dan dipenuhi lumpur setelah banjir surut.
- Pengungsian: Beberapa keluarga masih mengungsi di rumah saudara karena kondisi rumah yang belum dapat dihuni.
- Infrastruktur: Kejadian ini menyoroti kerentanan infrastruktur dan perlunya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan oleh warga terdampak banjir untuk pemulihan dan rekonstruksi pasca-bencana. Perencanaan mitigasi bencana yang komprehensif menjadi kunci untuk meminimalisir dampak buruk bencana di masa mendatang. Termasuk di dalamnya adalah peningkatan kapasitas infrastruktur kelistrikan dan sistem drainase yang lebih baik untuk mengantisipasi banjir di masa yang akan datang.