Penurunan IHSG Pasca Peluncuran Danantara: Pemerintah Tegaskan Fundamental Ekonomi Tetap Kuat
Penurunan IHSG Pasca Peluncuran Danantara: Pemerintah Tegaskan Fundamental Ekonomi Tetap Kuat
Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, mengakui adanya koreksi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah peluncuran resmi Danantara pada akhir Februari 2025. Namun, ia menekankan bahwa penurunan tersebut bukanlah fenomena yang terisolasi di Indonesia. Dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/3/2025), Rosan menjelaskan bahwa tren penurunan serupa juga terlihat di pasar saham negara-negara ASEAN lainnya dan pasar negara berkembang (emerging market) secara global.
"Memang benar terjadi penurunan pada IHSG. Namun perlu dipahami bahwa ini merupakan tren regional, bahkan global. Banyak negara di kawasan ASEAN dan pasar negara berkembang mengalami koreksi serupa," ungkap Rosan. Ia menambahkan bahwa penurunan ini merupakan bagian dari dinamika pasar modal yang lazim terjadi.
Rosan memberikan penekanan penting pada kinerja IHSG sejak awal pekan. Ia melaporkan bahwa IHSG telah menunjukkan pemulihan (rebound) sejak Senin (3/3/2025). Pemerintah, tegas Rosan, tidak merasa khawatir akan kondisi tersebut. Keyakinan ini didasarkan pada fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai sangat kuat dan sehat.
"Fundamental perusahaan-perusahaan Indonesia, termasuk sektor perbankan, sangat kokoh. Hal ini menjadi dasar kepercayaan kita terhadap prospek ekonomi jangka panjang. Kita optimistis bahwa valuasi dan market capitalization perusahaan-perusahaan Indonesia akan terus meningkat," papar Rosan. Ia menggarisbawahi optimisme Presiden Prabowo Subianto terhadap kekuatan fundamental ekonomi Indonesia sebagai landasan keyakinan tersebut.
Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa fluktuasi IHSG merupakan hal yang normal dalam dinamika pasar saham. Naik turunnya harga saham merupakan siklus yang wajar. Yang penting, kata Rosan, adalah menjaga fundamental ekonomi yang kuat dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Pemulihan IHSG sejak Senin lalu menjadi bukti resiliensi pasar modal Indonesia di tengah dinamika pasar global yang bergejolak.
Pemerintah, melalui BPI Danantara, berkomitmen untuk terus mendorong iklim investasi yang kondusif dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Kepercayaan diri pemerintah terhadap fundamental ekonomi yang kuat menjadi pondasi utama dalam menghadapi tantangan dinamika pasar global.
Kesimpulannya, meskipun terjadi penurunan IHSG setelah peluncuran Danantara, pemerintah menekankan bahwa ini adalah bagian dari fluktuasi pasar global dan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat.