Lonjakan Harga Cabai Merah Jelang Lebaran Dipicu Cuaca Ekstrem, Pemerintah Berupaya Stabilisasi
Lonjakan Harga Cabai Merah Jelang Lebaran Dipicu Cuaca Ekstrem, Pemerintah Berupaya Stabilisasi
Kenaikan harga cabai merah yang signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H menjadi perhatian serius pemerintah. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menyoroti faktor cuaca ekstrem sebagai penyebab utama melonjaknya harga komoditas tersebut hingga menembus Rp 100.000 per kilogram.
Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan ke kediaman Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam acara open house Lebaran. Wamendag menjelaskan bahwa pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus berupaya melakukan koordinasi dan pemantauan intensif untuk menstabilkan harga cabai.
"Faktor cuaca memang menjadi tantangan yang sulit dikendalikan. Namun, kami terus berkoordinasi dengan Bapanas untuk memantau perkembangan harga dan mencari solusi terbaik," ujar Dyah Roro.
Sebelumnya, Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) telah memprediksi kenaikan harga cabai merah besar menjelang Lebaran. Ketua AACI, Abdul Hamid, bahkan memperkirakan harga dapat mencapai Rp 120.000 per kilogram.
"Permintaan cabai merah besar biasanya meningkat signifikan menjelang Lebaran karena banyak masyarakat yang memasak hidangan balado. Saya sarankan masyarakat untuk mulai membeli cabai dari sekarang untuk menghindari harga yang lebih tinggi," ungkap Abdul Hamid.
Data dari Pusat Informasi Pangan Strategis (PIHPS) Nasional menunjukkan bahwa harga rata-rata cabai merah besar secara nasional pada pekan lalu mencapai Rp 58.850 per kilogram, naik Rp 4.650 per kilogram atau 8,58%. Sementara itu, harga cabai rawit merah mencapai Rp 93.450 per kilogram, naik Rp 4.850 per kilogram atau 5,47% dibandingkan hari sebelumnya.
Kondisi ini tentu memberatkan masyarakat, terutama menjelang hari raya. Pemerintah berjanji akan terus berupaya mencari solusi untuk menstabilkan harga cabai dan memastikan ketersediaan pasokan di pasar.
Upaya Pemerintah Menstabilkan Harga Cabai
Menyikapi lonjakan harga cabai, pemerintah telah mengambil beberapa langkah strategis, di antaranya:
- Koordinasi Intensif dengan Bapanas: Pemerintah terus berkoordinasi dengan Bapanas untuk memantau perkembangan harga dan pasokan cabai di seluruh wilayah Indonesia.
- Distribusi Cabai dari Daerah Surplus: Pemerintah berupaya mendistribusikan cabai dari daerah-daerah yang memiliki surplus produksi ke daerah-daerah yang mengalami kekurangan pasokan.
- Operasi Pasar: Jika diperlukan, pemerintah akan menggelar operasi pasar untuk menjual cabai dengan harga yang lebih terjangkau kepada masyarakat.
- Mendorong Diversifikasi Produk: Pemerintah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan alternatif cabai, seperti cabai kering atau bubuk cabai, sebagai pengganti cabai segar.
Pemerintah juga mengimbau kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga cabai secara berlebihan dan memanfaatkan momentum Lebaran untuk meraih keuntungan yang tidak wajar. Masyarakat juga diharapkan untuk bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan panic buying yang dapat memperburuk situasi.
Dengan upaya bersama dari pemerintah, petani, pedagang, dan masyarakat, diharapkan harga cabai dapat segera stabil dan terjangkau, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.