Arus Balik Lebaran 2025: Harga Tiket Pesawat Meroket, Kelas Ekonomi Lenyap dari Peredaran
Arus Balik Lebaran 2025: Harga Tiket Pesawat Meroket, Kelas Ekonomi Lenyap dari Peredaran
Jakarta – Memasuki periode krusial arus balik Lebaran 2025, pasar tiket pesawat mengalami turbulensi harga yang signifikan. Kenaikan harga tiket, khususnya untuk rute-rute padat seperti Medan-Jakarta, melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan tarif normal. Lebih memprihatinkan lagi, ketersediaan tiket kelas ekonomi praktis menghilang, memaksa para pemudik untuk merogoh kocek lebih dalam atau mencari alternatif transportasi lain.
Pemerintah sebelumnya telah memperkirakan bahwa puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 6 dan 7 April 2025. Namun, pantauan yang dilakukan oleh tim kami menunjukkan bahwa lonjakan harga sudah terasa sejak tanggal 3 April 2025. Data dari berbagai platform pemesanan tiket online, seperti Traveloka dan Bookcabin, mengonfirmasi tren kenaikan harga yang eksponensial ini.
Lonjakan Harga di Berbagai Platform
Di Traveloka, misalnya, harga tiket untuk penerbangan dari Bandara Kualanamu (Medan) menuju Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) pada hari Kamis, 3 April 2025, mencapai angka yang mencengangkan. Tiket kelas bisnis Garuda Indonesia dibanderol dengan harga Rp 7 juta. Batik Air menawarkan opsi kelas bisnis dengan harga yang lebih tinggi, yaitu Rp 8,1 juta. Sementara itu, tiket kelas bisnis Garuda Indonesia dengan jadwal keberangkatan malam mencapai puncaknya di harga Rp 9,3 juta. Ironisnya, pada tanggal tersebut, seluruh tiket kelas ekonomi sudah ludes terjual.
Kondisi serupa juga terpantau di Bookcabin, platform pemesanan tiket yang merupakan bagian dari Lion Air Group. Untuk rute yang sama, harga tiket Batik Air mencapai Rp 7,8 juta. Pilihan lain dari Batik Air tersedia dengan harga Rp 4,4 juta. Namun, tiket dengan harga tertinggi, yaitu Rp 7,1 juta, mengharuskan penumpang untuk melakukan satu kali transit.
Ketidakpastian Harga dan Pilihan Terbatas
Situasi ini tentu saja menimbulkan kepanikan dan kebingungan di kalangan masyarakat yang berencana untuk kembali ke kota asal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman. Kenaikan harga yang drastis dan hilangnya opsi kelas ekonomi memaksa mereka untuk mempertimbangkan ulang rencana perjalanan mereka.
Data juga menunjukkan bahwa harga tinggi ini diperkirakan akan bertahan hingga hari Rabu, 9 April 2025. Kabar baiknya, mulai hari Kamis, 10 April 2025, harga tiket diprediksi akan kembali normal, berkisar antara Rp 1,8 juta hingga Rp 2,7 juta.
Faktor-faktor Pendorong Kenaikan Harga
Beberapa faktor diperkirakan menjadi penyebab utama dari lonjakan harga tiket pesawat ini. Pertama, permintaan yang sangat tinggi selama periode arus balik Lebaran menyebabkan maskapai penerbangan menaikkan harga untuk memaksimalkan keuntungan. Kedua, keterbatasan kapasitas penerbangan juga berkontribusi pada kenaikan harga. Jumlah pesawat yang tersedia dan frekuensi penerbangan tidak dapat mengimbangi lonjakan permintaan yang terjadi.
Imbauan dan Alternatif
Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan harga tiket dan mempertimbangkan alternatif transportasi lain, seperti kereta api atau bus, jika memungkinkan. Pemerintah juga diharapkan untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengendalikan harga tiket pesawat selama periode-periode puncak seperti ini, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan biaya transportasi yang terlalu tinggi.