Telaga Sarangan Terapkan Pembayaran Digital dan Sumbangan PMI Selama Libur Lebaran 2025
markdown MAGETAN, Jawa Timur - Telaga Sarangan, destinasi wisata andalan Kabupaten Magetan, bersiap menyambut lonjakan kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2025. Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan mengumumkan penerapan sistem pembayaran digital menggunakan QRIS untuk mempermudah transaksi tiket masuk dan reservasi hotel. Selain itu, terdapat penambahan biaya sebesar Rp 2.000 sebagai sumbangan untuk Palang Merah Indonesia (PMI) selama bulan bakti.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magetan, Joko Trihono, menjelaskan bahwa harga tiket masuk tetap sama, yaitu Rp 20.000 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak. Penambahan Rp 2.000 hanya bersifat sementara sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan PMI. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kegiatan sosial dan kemanusiaan.
"Tidak ada kenaikan harga tiket. Biaya tambahan ini merupakan sumbangan sukarela untuk PMI," ujar Joko Trihono.
Pada hari pertama libur Lebaran, Telaga Sarangan mencatat kedatangan 3.268 pengunjung. Angka ini masih di bawah target harian sebesar 20.000 pengunjung. Joko Trihono optimis jumlah wisatawan akan meningkat signifikan seiring berjalannya libur Lebaran.
"Kami memahami bahwa pada hari pertama, banyak pemudik yang fokus bersilaturahmi dengan keluarga. Kami yakin jumlah kunjungan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan wisatawan, Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan mendorong penggunaan tiket digital dan fasilitas reservasi hotel secara online. Penerapan QRIS untuk pembayaran tiket masuk diharapkan dapat mengurangi antrian dan mempercepat proses transaksi. Beberapa hotel di sekitar Telaga Sarangan juga telah menerapkan sistem reservasi digital.
"Kami terus mendorong pemanfaatan teknologi digital di Telaga Sarangan. QRIS akan mempermudah pembayaran tiket masuk, dan reservasi hotel online akan memberikan kepastian akomodasi bagi wisatawan," kata Joko Trihono.
Selain itu, Joko Trihono mengimbau wisatawan untuk berhati-hati dalam memilih makanan dan layanan wisata di Telaga Sarangan. Ia meminta pelaku wisata untuk memasang daftar harga menu dan tarif jasa secara transparan, guna mencegah praktik penipuan atau harga yang tidak wajar. Pihaknya juga meminta pengunjung bijak dalam menggunakan media sosial.
"Kami mengimbau wisatawan untuk memilih layanan dengan bijak dan memastikan adanya daftar harga yang jelas. Jika ada masalah, segera laporkan kepada kami," tegasnya.
Dengan libur Lebaran yang panjang, Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan menargetkan kunjungan sekitar 150.000 wisatawan ke Telaga Sarangan. Target ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 10 persen dari target PAD kunjungan wisata di Telaga Sarangan.
Antisipasi Lonjakan Pengunjung dan Dampak Ekonomi
Libur Lebaran yang berlangsung selama seminggu penuh diperkirakan akan menarik sekitar 20.000 wisatawan setiap harinya ke Telaga Sarangan. Pemerintah Kabupaten Magetan telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mengatasi lonjakan pengunjung, termasuk penambahan fasilitas parkir, peningkatan keamanan, dan pengaturan lalu lintas.
Joko Trihono menjelaskan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Selain pendapatan dari tiket masuk, peningkatan kunjungan juga akan meningkatkan omzet pedagang, penyedia jasa akomodasi, dan sektor usaha lainnya di sekitar Telaga Sarangan.
"Kami berharap libur Lebaran ini dapat menjadi momentum untuk memajukan pariwisata dan ekonomi Kabupaten Magetan," pungkas Joko Trihono. Pemkab Magetan optimis dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik antara pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat, Telaga Sarangan dapat memberikan pengalaman liburan yang menyenangkan dan berkesan bagi para wisatawan.