Jakarta Terbuka bagi Pendatang dengan Syarat: Pramono Anung Tekankan Pentingnya Identitas dan Keterampilan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan lampu hijau bagi para pendatang yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota. Namun, ia menekankan pentingnya memiliki identitas resmi dan keterampilan yang memadai.
Pernyataan ini disampaikan seusai acara halalbihalal di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta Pusat, pada Senin (31/3/2025). Pramono Anung menyadari bahwa Jakarta akan menghadapi tantangan terkait arus urbanisasi, terutama dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa daerah.
"Jakarta pasti mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi ini," ujarnya.
Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, Pramono Anung dan wakilnya, Rano Karno, memilih untuk tidak menggelar operasi justisia. Mereka lebih mengedepankan pendekatan kemanusiaan, dengan fokus pada pendataan dan pembinaan.
"Kami sudah berdiskusi dan sepakat untuk tidak melakukan operasi justisia. Pendekatan kami lebih humanis. Siapapun yang datang ke Jakarta harus memiliki identitas," tegasnya.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) akan berperan aktif dalam memverifikasi administrasi kependudukan para pendatang. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap individu terdata dengan baik dan mendapatkan akses yang layak ke layanan publik.
Selain identitas, Pramono Anung juga menekankan pentingnya keterampilan. Ia mengimbau para pendatang untuk mengikuti pelatihan yang tersedia agar memiliki daya saing di pasar kerja Jakarta.
"Kalau mau mencari kerja di Jakarta, silakan. Asal mau ikut pelatihan dan punya identitas. Tanpa identitas, tidak bisa," katanya.
Syarat Pendatang ke Jakarta:
- Memiliki identitas resmi (KTP/Surat Keterangan Domisili).
- Memiliki keterampilan yang memadai atau bersedia mengikuti pelatihan.
Dalam acara halalbihalal tersebut, hadir pula sejumlah tokoh penting, termasuk kader PDIP seperti Bambang Pacul, Ahmad Basarah, Utut Adianto, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Yasonna Laoly, Samuel Wattimena, Ronny Talapessy, Trimedya Panjaitan, Todung Mulya Lubis, Maqdir Ismail, dan TB Hasanuddin.
Selain itu, hadir pula Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono, Putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo (Didit Hediprasetyo), Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kehadiran tokoh-tokoh ini menunjukkan pentingnya Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, serta daya tariknya bagi berbagai kalangan.