Waspada Tipu Daya Harga Miring: Panduan Membeli Mobil Bekas Jelang Lebaran 2025

Waspada Tipu Daya Harga Miring: Panduan Membeli Mobil Bekas Jelang Lebaran 2025

Menjelang Lebaran 2025, kebutuhan akan kendaraan pribadi meningkat signifikan, mendorong peningkatan permintaan mobil bekas. Harga yang lebih terjangkau dibandingkan mobil baru menjadi daya tarik utama. Namun, konsumen perlu waspada terhadap tawaran harga murah yang terkadang menyembunyikan masalah serius pada kendaraan. Membeli mobil bekas bukan sekadar transaksi jual beli, melainkan investasi jangka panjang yang membutuhkan kehati-hatian ekstra. Jangan sampai euforia Lebaran membuat Anda terjebak dalam pembelian mobil bekas yang bermasalah dan berujung pada kerugian finansial yang besar.

Salah satu kesalahan umum adalah tergiur harga murah tanpa memeriksa kondisi kendaraan secara menyeluruh. Menurut Tri Bayu Januar, Head of Sales & Marketing Division PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88), kekurangan pengetahuan tentang mobil bekas seringkali membuat calon pembeli mudah terlena dengan harga murah tanpa memperhatikan detail penting seperti kondisi bodi, jarak tempuh, kondisi mesin, dan sistem kaki-kaki. “Pengetahuan calon pembeli tentang mobil sering kali cukup minim. Alhasil mereka tak memeriksa kondisi bodi, jarak tempuh, mesin, kaki-kaki mobil dan sebagainya,” ujar Bayu. Oleh karena itu, melakukan pengecekan yang teliti sangatlah krusial. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan membeli mobil bekas:

  • Kondisi Kendaraan: Periksa secara detail kondisi eksterior dan interior mobil. Perhatikan adanya kerusakan pada bodi, cat yang terkelupas, goresan, atau tanda-tanda bekas kecelakaan. Jangan ragu untuk memeriksa bagian dalam mobil, termasuk jok, dashboard, dan komponen lainnya. Kondisi mesin juga harus menjadi perhatian utama. Jika tidak memahami mesin mobil, bawalah mekanik handal untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Periksa juga sistem kaki-kaki mobil, untuk memastikan tidak ada masalah yang tersembunyi.
  • Kelengkapan Dokumen: Pastikan semua dokumen kendaraan lengkap dan sah. Ini termasuk Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), faktur pembelian, dan Form A. Dokumen-dokumen ini penting untuk memastikan legalitas kepemilikan dan mencegah masalah hukum di kemudian hari.
  • Riwayat Kendaraan: Sebaiknya cari informasi sebanyak mungkin tentang riwayat kendaraan, termasuk apakah mobil pernah mengalami kecelakaan, banjir, atau modifikasi besar. Informasi ini dapat membantu Anda menilai kondisi sebenarnya dari mobil yang akan dibeli.
  • Pemilihan Penjual: Belilah mobil bekas dari showroom atau penjual yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Hindari membeli mobil dari penjual yang tidak jelas asal-usulnya untuk meminimalisir risiko penipuan atau pembelian mobil curian.
  • Jangan Tergesa-gesa: Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Luangkan waktu untuk membandingkan harga dan kondisi beberapa mobil sebelum menentukan pilihan. Ingat, membeli mobil bekas adalah investasi besar, maka jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Aditya Lesmana, Co-Founder Carro, menambahkan, “Membeli mobil tidak bisa disamakan dengan belanja baju atau makanan karena uang yang dikeluarkan besar. Sehingga, patut dipertimbangkan agar tidak menyesal ketika masa penggunaannya.” Harga murah memang menggoda, tetapi bisa jadi menandakan adanya masalah tersembunyi seperti bekas banjir atau kecelakaan. Kehati-hatian dan ketelitian sangat penting dalam proses pembelian mobil bekas agar terhindar dari penyesalan di masa mendatang.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek di atas, Anda dapat meminimalkan risiko pembelian mobil bekas yang bermasalah dan menikmati perjalanan mudik Lebaran 2025 dengan nyaman dan aman. Ingat, kehati-hatian selalu lebih baik daripada penyesalan.