Aktivitas Perusakan Dasar Laut Ancam Kemampuan Lautan Serap Emisi Karbon

Aktivitas Perusakan Dasar Laut Ancam Kemampuan Lautan Serap Emisi Karbon

Lautan memainkan peran krusial dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dan mengatur iklim global. Namun, sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances mengungkap bahwa aktivitas komersial manusia yang merusak dasar laut secara signifikan mengganggu kemampuan alami lautan untuk menyerap emisi karbon.

Penelitian ini menyoroti dampak negatif dari praktik seperti penangkapan ikan dengan pukat dasar (bottom trawling) dan pengerukan pasir laut. Aktivitas-aktivitas ini, yang sering kali dilakukan untuk kepentingan ekonomi jangka pendek, ternyata memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap ekosistem laut dan kemampuan lautan dalam memerangi perubahan iklim.

Pukat Dasar dan Pengerukan Pasir: Ancaman Tersembunyi

Pukat dasar, metode penangkapan ikan yang melibatkan penyeretan jaring besar di sepanjang dasar laut, dan pengerukan pasir laut, proses pengangkatan pasir dari dasar laut untuk berbagai keperluan industri, telah lama menjadi perhatian para ahli lingkungan. Studi ini memberikan bukti ilmiah yang kuat tentang dampak buruk aktivitas ini terhadap kemampuan lautan untuk menyerap CO2.

Para peneliti menggunakan model simulasi untuk menganalisis bagaimana pukat dasar dan pengerukan pasir laut memengaruhi alkalinitas air laut, yang merupakan faktor penting dalam menentukan kemampuan lautan untuk menyerap CO2. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas-aktivitas ini mengurangi alkalinitas air, sehingga membatasi jumlah CO2 yang dapat diserap oleh lautan.

Dampak yang Signifikan

Studi tersebut memperkirakan bahwa pukat dasar dan pengerukan pasir laut mengurangi penyerapan CO2 oleh lautan antara 2,2 hingga 8,8 juta ton per tahun. Meskipun jumlah ini mungkin tampak kecil dibandingkan dengan total CO2 yang diserap oleh lautan, temuan ini menggarisbawahi bahwa setiap tindakan perusakan, sekecil apapun, berkontribusi pada penurunan kemampuan lautan dalam mengatasi perubahan iklim.

Sebastiaan van de Velde, penulis utama studi tersebut, menekankan pentingnya mengelola aktivitas ekonomi di laut dengan lebih bertanggung jawab. Dengan meminimalkan gangguan terhadap dasar laut, kita dapat membantu menjaga dan bahkan meningkatkan kemampuan lautan untuk menyerap CO2 dan memainkan perannya dalam memerangi perubahan iklim.

Perlunya Tindakan Segera

Temuan ini menjadi panggilan mendesak bagi para pembuat kebijakan, industri, dan masyarakat umum untuk mengambil tindakan nyata dalam melindungi ekosistem laut. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Mengurangi atau melarang praktik pukat dasar di wilayah-wilayah sensitif dan menerapkan metode penangkapan ikan yang lebih berkelanjutan.
  • Menerapkan regulasi yang ketat terhadap pengerukan pasir laut dan memastikan bahwa praktik ini dilakukan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan.
  • Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan untuk penangkapan ikan dan ekstraksi sumber daya laut.
  • Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga kesehatan ekosistem laut dan dampak aktivitas manusia terhadap kemampuan lautan dalam menyerap CO2.

Dengan melindungi dasar laut dan mengelola aktivitas ekonomi di laut secara bertanggung jawab, kita dapat membantu menjaga kemampuan lautan untuk menyerap CO2 dan memainkan perannya yang sangat penting dalam memerangi perubahan iklim. Masa depan planet ini bergantung pada kemampuan kita untuk bertindak sekarang.