Lawang Sewu Jadi Saksi Sejarah: Ribuan Warga Semarang Laksanakan Salat Idul Fitri Perdana di Ikon Kota
Semarang Bersejarah: Lawang Sewu Jadi Lokasi Salat Idul Fitri Perdana
Semarang mencatatkan sejarah baru pada Idul Fitri 1446 Hijriyah dengan menjadikan bangunan ikonik Lawang Sewu sebagai lokasi pelaksanaan salat Id. Ribuan warga Semarang dan sekitarnya tumpah ruah di pelataran Lawang Sewu, memadati area yang biasanya dipenuhi wisatawan, untuk melaksanakan ibadah salat Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025.
Antusiasme warga sangat tinggi. Sejak pukul 05.00 WIB, gelombang masyarakat mulai berdatangan, berbondong-bondong menuju Lawang Sewu untuk mengamankan tempat terbaik. Pintu gerbang Lawang Sewu dibuka lebar, menyambut kedatangan para jamaah tanpa dipungut biaya hingga pukul 08.30 WIB. Suasana khidmat terasa begitu kuat saat lantunan takbir berkumandang, menggema di antara arsitektur megah peninggalan zaman kolonial Belanda.
Usai pelaksanaan salat dan khotbah Idul Fitri, suasana tidak langsung sepi. Banyak warga yang memilih untuk tetap berada di Lawang Sewu, mengabadikan momen bersejarah ini dengan berfoto dan membuat video. Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk menikmati keindahan Lawang Sewu, bangunan bersejarah yang telah berdiri kokoh sejak tahun 1919.
Salah seorang pengunjung, Agustina Putri, seorang warga Jakarta yang tengah berada di Semarang, mengaku mengetahui informasi mengenai salat Id di Lawang Sewu dari sanak saudaranya. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk merasakan pengalaman salat Id yang unik dan berbeda. "Biasanya kalau salat Id di Semarang, saya selalu di Balai Kota. Tapi ini seru banget, bisa salat sekalian wisata," ujarnya dengan antusias.
Otnial Eko Pamiarso, Manager Historical Building and Museum PT KAI Pariwisata, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas terselenggaranya salat Id di Lawang Sewu. Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan pengalaman spiritual yang mendalam sekaligus memperkenalkan Lawang Sewu sebagai destinasi wisata sejarah yang menarik. "Antusiasme masyarakat sungguh luar biasa. Ini menunjukkan bahwa Lawang Sewu bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan sosial bagi masyarakat," tuturnya.
Pelaksanaan salat Id di Lawang Sewu ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin tahunan, sekaligus menjadi daya tarik wisata religi yang unik bagi Kota Semarang. Hal ini juga menjadi momentum untuk semakin mengenalkan Lawang Sewu kepada masyarakat luas, tidak hanya sebagai bangunan bersejarah, tetapi juga sebagai ruang publik yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dampak Positif:
- Meningkatkan citra Lawang Sewu sebagai ikon Kota Semarang.
- Menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan bangunan bersejarah.
- Mendorong kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Potensi Pengembangan:
- Menjadikan salat Id di Lawang Sewu sebagai agenda rutin tahunan.
- Mengadakan kegiatan keagamaan lainnya di Lawang Sewu.
- Mengembangkan paket wisata religi yang menarik.
- Meningkatkan fasilitas dan pelayanan di Lawang Sewu.
Dengan terselenggaranya salat Idul Fitri perdana di Lawang Sewu, diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk pengembangan potensi Lawang Sewu sebagai destinasi wisata sejarah dan religi yang unggul di Kota Semarang.