Diabetes dan Hipertensi: Ancaman Nyata terhadap Kesehatan Ginjal, Perlunya Deteksi Dini
Diabetes dan Hipertensi: Ancaman Nyata terhadap Kesehatan Ginjal, Perlunya Deteksi Dini
Gagal ginjal, komplikasi serius yang seringkali diabaikan, merupakan ancaman nyata bagi penderita diabetes melitus dan hipertensi. Kondisi-kondisi kronis ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat secara signifikan meningkatkan risiko kerusakan ginjal, bahkan menuju gagal ginjal stadium akhir. Hal ini ditegaskan oleh dr. Anindia Larasati, Sp.PD, Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dalam keterangannya baru-baru ini. Menurut dr. Anindia, pentingnya deteksi dini dan pemantauan fungsi ginjal menjadi kunci utama dalam mencegah perkembangan penyakit ginjal kronis (PGK).
Dr. Anindia menyoroti pentingnya pemahaman terhadap faktor risiko PGK. Selain diabetes dan hipertensi, penyakit jantung kronis dan obesitas juga merupakan faktor pencetus utama kerusakan ginjal. Keempat kondisi ini saling terkait dan membentuk siklus berbahaya yang dapat memperburuk kesehatan ginjal secara progresif. “Keempat kondisi ini merupakan faktor risiko utama PGK. Penderita diabetes, misalnya, harus menyadari bahwa gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah di ginjal, mengganggu fungsi filtrasi, dan akhirnya menyebabkan kerusakan ginjal,” jelas dr. Anindia. Ia menambahkan bahwa hipertensi, dengan tekanan darah tinggi yang terus-menerus, juga memberikan beban berlebih pada ginjal, mempercepat proses kerusakan organ vital ini.
Lebih lanjut, dr. Anindia menekankan perlunya pemeriksaan fungsi ginjal secara rutin, terutama bagi individu dengan riwayat diabetes atau hipertensi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya kerusakan ginjal sebelum gejala klinis muncul. Deteksi dini memungkinkan intervensi tepat waktu, memperlambat perkembangan penyakit, dan mencegah komplikasi yang lebih serius. “Jangan hanya fokus mengobati diabetes atau hipertensi saja. Fungsi ginjal juga harus dipantau secara berkala,” tegas dr. Anindia. Ia menyarankan agar pemeriksaan fungsi ginjal dilakukan secara rutin, minimal sekali setahun, bahkan lebih sering jika terdapat indikasi kerusakan ginjal.
Selain pemeriksaan rutin, dr. Anindia juga menyarankan beberapa langkah sederhana untuk menjaga kesehatan ginjal. Hal ini meliputi:
- Mengurangi konsumsi minuman manis dan bersoda: Minuman ini tinggi gula dan dapat memperburuk kondisi diabetes, mempengaruhi fungsi ginjal.
- Menjaga berat badan ideal: Obesitas meningkatkan beban kerja ginjal dan meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes dan hipertensi.
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang: Pola makan sehat membantu mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, dan mengurangi beban pada ginjal.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur: Olahraga teratur membantu mengontrol berat badan, menjaga tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan memahami faktor risiko, melakukan pemeriksaan rutin, dan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat secara efektif mengurangi risiko PGK dan menjaga kesehatan ginjal agar tetap optimal dalam jangka panjang. Pencegahan dan deteksi dini merupakan kunci utama dalam melindungi organ vital ini dari kerusakan yang irreversible.