Krisis Pendanaan: WHO Terpaksa Pangkas Anggaran dan Staf Akibat Dampak Penarikan Diri AS
WHO Hadapi Tekanan Finansial: Pemangkasan Anggaran dan Implikasi Global
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah menghadapi tantangan finansial yang signifikan, memaksa badan kesehatan global ini untuk merestrukturisasi operasionalnya secara drastis. Dampak dari penarikan diri Amerika Serikat (AS) dan perubahan prioritas pendanaan dari negara-negara anggota lainnya telah memaksa WHO untuk mempertimbangkan pemangkasan anggaran hingga 21 persen dan pengurangan jumlah staf secara global.
Memo internal yang bocor ke publik mengungkapkan rencana WHO untuk mengurangi anggaran dari 5,3 miliar dolar AS menjadi 4,2 miliar dolar AS untuk periode 2026-2027. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kesenjangan pendapatan yang diperkirakan mencapai 600 juta dolar AS pada tahun ini. Penarikan diri AS, yang sebelumnya merupakan kontributor keuangan terbesar bagi WHO dengan menyumbang sekitar 18 persen dari total pendanaan, telah menciptakan lubang besar dalam anggaran organisasi.
Restrukturisasi dan Dampak
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam memo tersebut, menyatakan bahwa organisasi telah mencapai titik di mana "tidak ada pilihan selain mengurangi skala pekerjaan dan tenaga kerja kami." Pemangkasan anggaran ini akan berdampak pada berbagai tingkatan dan wilayah WHO, termasuk pengurangan posisi kepemimpinan senior di kantor pusat Jenewa. Prioritas akan ditetapkan ulang untuk memastikan bahwa sumber daya yang tersisa dialokasikan secara efektif.
WHO juga telah mulai mengambil langkah-langkah lain untuk mengatasi krisis pendanaan ini, termasuk:
- Pembatasan satu tahun pada kontrak staf.
- Upaya untuk mengamankan pendanaan tambahan dari negara-negara anggota, donor swasta, dan organisasi filantropi.
Implikasi Global
Krisis pendanaan yang dihadapi WHO ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan organisasi untuk menjalankan mandatnya secara efektif. WHO memainkan peran penting dalam koordinasi respons global terhadap pandemi, memberikan bantuan teknis kepada negara-negara berkembang, dan menetapkan standar kesehatan internasional. Pemangkasan anggaran dapat menghambat kemampuan WHO untuk menjalankan fungsi-fungsi penting ini, yang dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan global.
Beberapa dampak potensial dari pemangkasan anggaran WHO meliputi:
- Pengurangan kemampuan untuk merespons wabah penyakit.
- Penurunan bantuan teknis kepada negara-negara berkembang.
- Penundaan atau pembatalan program-program kesehatan penting.
- Pelemahan kemampuan WHO untuk mengadvokasi kebijakan kesehatan yang efektif.
Komunitas internasional perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa WHO memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan mandatnya secara efektif. Kegagalan untuk melakukannya dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi kesehatan global.