Pertamina Amankan Pasokan BBM Bengkulu di Tengah Kendala Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai
Pertamina Gerak Cepat Atasi Kendala Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pelabuhan
Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga mengambil langkah sigap untuk mengatasi potensi gangguan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bengkulu akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. Kondisi ini menyebabkan kapal tanker pengangkut BBM kesulitan untuk bersandar dan melakukan bongkar muat. Menyikapi situasi tersebut, Pertamina telah menetapkan status darurat level I sejak Sabtu, 28 Maret 2025, dan langsung bergerak cepat untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat Bengkulu tetap terpenuhi.
Plt. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mengatasi kendala ini. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan pasokan BBM dari beberapa terminal terdekat, termasuk Teluk Kabung, Lubuk Linggau, dan Terminal BBM Panjang. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan, terutama menjelang momen penting seperti Hari Raya Idul Fitri, di mana permintaan BBM biasanya meningkat.
"Keamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang kami ambil. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga stabilitas pasokan BBM di Bengkulu," ujar Mars Ega.
Selain memaksimalkan pasokan dari terminal terdekat, Pertamina juga berupaya untuk meningkatkan jumlah mobil tangki yang bertugas memasok BBM ke SPBU-SPBU di wilayah Bengkulu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat distribusi dan memastikan ketersediaan BBM di tingkat konsumen.
Koordinasi Intensif dengan Pemerintah Daerah
Pertamina juga menjalin koordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu untuk mencari solusi jangka panjang terkait pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. Koordinasi ini mencakup upaya percepatan penanganan pendangkalan agar pelabuhan dapat kembali beroperasi normal secepatnya.
"Kami telah menginstruksikan seluruh tim tanggap darurat Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel untuk berkoordinasi secara efektif dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, termasuk untuk upaya percepatan penanganan pendangkalan alur di Pulau Baai ini," tegas Mars Ega.
Imbauan kepada Masyarakat
Dalam kesempatan ini, Mars Ega juga mengimbau kepada masyarakat Bengkulu untuk tidak panik dan membeli BBM sesuai dengan kebutuhan. Ia meyakini bahwa dengan kerjasama yang baik antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, kebutuhan energi di Bengkulu dapat terpenuhi secara optimal dan berkelanjutan.
"Kami percaya, dengan kerja sama antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, kebutuhan energi masyarakat Bengkulu dapat terpenuhi secara optimal dan berkelanjutan," imbuhnya.
Masyarakat dapat memperoleh informasi lebih lanjut terkait distribusi BBM di wilayah Bengkulu atau program-program Pertamina lainnya melalui Pertamina Call Center (PCC) 135 atau melalui website resmi Pertamina.
Pemerintah daerah Bengkulu juga turut memberikan pernyataan terkait kondisi ini. Walikota Bengkulu, Helmi Hasan, menyatakan bahwa pemerintah telah menetapkan status darurat dan sedang berupaya untuk mengambil tindakan cepat agar tidak terjadi kelangkaan BBM.
"Tadi kami rapat dengan Pelindo dan Pertamina telah menandatangani keadaan darurat, maka hari ini kami akan mengambil tindakan agar tidak terjadi kelangkaan BBM," ujar Helmi.
Rangkuman Langkah-Langkah Pertamina:
- Mengoptimalkan pasokan BBM dari Teluk Kabung, Lubuk Linggau, dan Terminal BBM Panjang.
- Menambah jumlah mobil tangki untuk memasok SPBU di Bengkulu.
- Berkordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
- Memastikan masyarakat tidak panik.
Pertamina berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas pasokan BBM di Bengkulu dan memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik.