Gema Takbir Bergema di Berastagi: Festival Bedug Semarakkan Lebaran 1446 H

Festival Bedug Warnai Semarak Idul Fitri di Tanah Karo

Gema takbir dan tabuhan bedug berpadu menjadi alunan merdu yang memeriahkan suasana Idul Fitri 1446 Hijriah di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Gerakan Remaja Muslim (Gari), sebuah komunitas pemuda Muslim yang berdedikasi dalam melestarikan tradisi Islam di Karo, menggelar Festival Tabuh Bambu dan Bedug yang sukses menarik perhatian masyarakat.

Acara yang berlangsung di Taman Mejuah Jiah, Berastagi, pada Minggu, 30 Maret 2025, ini bukan sekadar perayaan menyambut hari kemenangan. Lebih dari itu, festival ini merupakan upaya nyata untuk menjaga dan menghidupkan kembali seni dan budaya Islam yang kaya, khususnya tradisi menabuh bedug yang mulai tergerus zaman.

Ketua Panitia, Nanang, mengungkapkan bahwa festival ini adalah wujud kecintaan dan kepedulian generasi muda terhadap warisan budaya Islam. "Bedug adalah simbol religi umat Islam yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Kami tidak ingin tradisi ini hilang ditelan waktu," ujarnya.

Melestarikan Tradisi, Mempererat Silaturahmi

Festival ini bukan hanya sekadar ajang unjuk kebolehan dalam menabuh bedug. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi bagi para pemuda Muslim dari berbagai wilayah di Kabupaten Karo. Sebanyak 39 peserta dari berbagai penjuru Karo antusias mengikuti festival ini, menunjukkan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap tradisi Islam.

Bedug sendiri memiliki sejarah panjang dan kaya. Alat musik perkusi ini telah digunakan oleh berbagai budaya di seluruh dunia selama ribuan tahun. Di Indonesia, bedug bertransformasi menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual keagamaan Islam. Dahulu, sebelum adanya pengeras suara, bedug ditabuh sebagai penanda masuknya waktu shalat, menggantikan keterbatasan jangkauan suara adzan.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, keberadaan bedug mulai terpinggirkan. Festival Bedug ini hadir sebagai upaya untuk menghidupkan kembali tradisi ini, memperkenalkan kepada generasi muda akan nilai-nilai sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya.

Apresiasi Pemerintah Daerah

Bupati Karo, Antonius Ginting, yang turut hadir dan membuka festival, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Gari dalam menyelenggarakan acara ini. Beliau bahkan berjanji akan menjadikan Festival Tabuh Bambu dan Bedug sebagai agenda tahunan Kabupaten Karo.

"Kami akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif seperti ini. Festival ini akan kami jadikan festival tahunan dan kami dorong agar masuk dalam anggaran pemerintah," tegas Bupati Antonius Ginting.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan Festival Bedug ini dapat terus berkembang dan menjadi daya tarik wisata budaya yang unik di Kabupaten Karo. Lebih dari itu, festival ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melestarikan tradisi dan budaya Islam di tengah arus modernisasi.

Daftar Peserta Festival Bedug 1446 H

Berikut adalah daftar peserta yang ikut serta dalam festival:

  • Perwakilan dari Masjid Agung Kabanjahe
  • Perwakilan dari Desa Singgamanik
  • Perwakilan dari Remaja Masjid Al-Ikhlas Berastagi
  • Dan perwakilan dari 36 wilayah lainnya di Kabupaten Karo

Mari kita lestarikan tradisi, pererat silaturahmi, dan sambut Idul Fitri dengan penuh suka cita!