Banjir Puncak: Gubernur Jabar Desak Evaluasi Objek Wisata, Taman Safari Tegaskan Komitmen Lingkungan
Banjir Puncak: Evaluasi Objek Wisata dan Komitmen Lingkungan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap objek wisata di kawasan Puncak, Bogor, menyusul bencana banjir bandang yang baru-baru ini terjadi. Pernyataan ini disampaikan sebagai respon atas dugaan alih fungsi lahan yang dinilai menjadi salah satu penyebab utama bencana alam tersebut. Dedi menekankan perlunya prioritas pada keselamatan warga di atas kepentingan komersial sektor pariwisata. "Evaluasi harus berani dilakukan, baik oleh pengelola wisata pemerintah maupun swasta," tegas Dedi. "Keselamatan warga harus diutamakan di atas segalanya." Ia mempertanyakan apakah pengembangan pariwisata di Puncak telah mempertimbangkan dampak lingkungan dan keamanan masyarakat secara komprehensif.
Menanggapi seruan tersebut, Taman Safari Indonesia (TSI) melalui Senior Vice President Marketing, Alexander Zulkarnain, menyatakan komitmen penuh terhadap peraturan pemerintah dan pelestarian lingkungan. TSI, menurut Alex, senantiasa mematuhi seluruh regulasi yang ditetapkan pemerintah pusat dan daerah. Lebih lanjut, TSI juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk memastikan keberlanjutan operasional yang bertanggung jawab secara lingkungan.
TSI juga menjelaskan upaya-upaya konservasi yang telah dilakukan. "Kami telah menanam puluhan ribu pohon sebagai bentuk komitmen terhadap konservasi dan menjaga keseimbangan ekosistem," ungkap Alex. Penanaman pohon ini, dijelaskan lebih lanjut, tidak hanya bertujuan untuk melestarikan habitat satwa, tetapi juga untuk meningkatkan daya serap air tanah, sehingga dapat mengurangi risiko banjir dan longsor di masa mendatang. Vegetasi alami yang lestari merupakan bagian integral dari upaya mitigasi bencana alam di kawasan Puncak.
Meskipun terjadi banjir bandang di beberapa wilayah Puncak, TSI memastikan seluruh objek wisata di bawah naungannya, termasuk Taman Safari Bogor, Enchanting Valley Megamendung, Safari Resort, dan Royal Safari Garden, tetap beroperasi normal dan aman dikunjungi wisatawan. TSI menegaskan, operasional wisata berjalan tanpa gangguan dan pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas wisata sebagaimana biasanya. Hal ini menunjukkan komitmen TSI untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung, sambil tetap menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
- Berikut poin penting terkait respon TSI terhadap seruan evaluasi objek wisata:
- Kepatuhan terhadap regulasi pemerintah pusat dan daerah.
- Kolaborasi aktif dengan pemangku kepentingan.
- Upaya konservasi lingkungan melalui penanaman puluhan ribu pohon.
- Peningkatan daya serap air tanah untuk mengurangi risiko bencana.
- Operasional wisata tetap berjalan normal dan aman bagi pengunjung.
Kesimpulannya, peristiwa banjir bandang di Puncak menjadi sorotan penting terkait pengelolaan kawasan wisata dan dampaknya terhadap lingkungan. Seruan evaluasi objek wisata oleh Gubernur Jawa Barat dan respon positif Taman Safari Indonesia menjadi langkah awal untuk mencari solusi yang berkelanjutan dan menyeimbangkan kepentingan pariwisata dengan pelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat.