One Way Arus Mudik Diakhiri, Pemerintah Persiapkan Strategi Arus Balik Lebaran

Pemerintah Akhiri One Way Arus Mudik, Fokus Persiapan Arus Balik Lebaran

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi mengakhiri penerapan sistem one way (satu arah) nasional pada arus mudik Lebaran 2025. Kebijakan one way yang diberlakukan dari Km 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Kalikangkung-Semarang, dihentikan pada Minggu, 30 Maret 2025, pukul 09.00 WIB. Penghentian ini menandai fokus pemerintah untuk mempersiapkan dan mengelola arus balik Lebaran.

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, menyampaikan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan arus mudik Lebaran tahun ini. Ia menyoroti bahwa puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025 atau H-3 Idul Fitri, dan secara umum, proses mudik berjalan dengan baik. Beliau memberikan penghargaan khusus kepada pihak kepolisian atas inisiatif dan inovasi one way lokal yang dinilai efektif mengurangi kepadatan lalu lintas secara signifikan.

"Kami sangat mengapresiasi kerjasama seluruh stakeholder, terutama Polri, yang telah berhasil menerapkan one way lokal. Inovasi ini membantu masyarakat menikmati perjalanan mudik dengan lebih lancar, aman, dan selamat," ujar Menhub Dudy.

Imbauan dan Persiapan Arus Balik

Menhub Dudy mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan arus balik dengan cermat. Berkaca pada kesuksesan pengelolaan arus mudik, perencanaan yang baik diharapkan dapat memastikan perjalanan yang lancar, aman, dan selamat sampai tujuan. Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan diskon tarif tol yang ditawarkan oleh Jasamarga sebesar 20% pada tanggal 3-4 April, yang berlaku dari Kalikangkung hingga Cikatama. Diskon ini diharapkan dapat meringankan beban biaya perjalanan dan mendorong masyarakat untuk kembali lebih awal.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menjelaskan bahwa keputusan mengakhiri one way diambil karena kondisi lalu lintas yang sudah kembali lancar. Berdasarkan data prediksi, masih terdapat sekitar 20% pemudik yang belum kembali ke Jakarta. Pihak kepolisian telah menyiapkan strategi khusus untuk menangani arus balik Lebaran, termasuk merumuskan cara-cara strategis yang tepat untuk mengelola pergerakan pemudik.

"Setelah one way arus mudik nasional selesai, kami bersama Kemenhub akan fokus pada arus balik. Strategi penanganan arus balik telah kami rumuskan untuk memastikan kelancaran perjalanan masyarakat," terang Irjen Agus.

Strategi Penanganan Arus Balik

Rencana strategis yang disiapkan oleh Polri meliputi:

  • Pengaturan Lalu Lintas: Penerapan rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way situasional berdasarkan kondisi kepadatan di lapangan.
  • Peningkatan Patroli: Penambahan personel dan intensitas patroli di titik-titik rawan kemacetan.
  • Koordinasi Lintas Sektoral: Sinergi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Jasa Marga, dan operator jalan tol untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
  • Diseminasi Informasi: Penyebaran informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas melalui berbagai media, termasuk media sosial dan aplikasi navigasi.
  • Penegakan Hukum: Tindakan tegas terhadap pelanggaran lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan.

Dengan persiapan matang dan kerjasama yang solid antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik.