Aktivitas Vulkanik Menurun, Status Gunung Lewotobi Laki-laki Diturunkan Menjadi Siaga
Gunung Lewotobi Laki-laki: Status Turun Menjadi Siaga Setelah Penurunan Aktivitas Vulkanik
FLORES TIMUR, NTT - Setelah melalui periode pemantauan intensif, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi menurunkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari Level Awas (Level IV) menjadi Level Siaga (Level III). Keputusan ini diumumkan pada hari Minggu, 30 Maret 2025, pukul 12.00 WITA, setelah evaluasi menyeluruh terhadap data visual dan instrumental yang dikumpulkan antara 22 Maret hingga 30 Maret 2025.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa penurunan status ini didasarkan pada analisis komprehensif yang menunjukkan penurunan signifikan dalam aktivitas vulkanik gunung tersebut. Meskipun demikian, status Siaga tetap menunjukkan potensi bahaya dan masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Analisis Data dan Indikasi Penurunan Aktivitas
Selama periode pemantauan, Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama yang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas bervariasi dari tipis hingga tebal, mencapai ketinggian antara 50 hingga 500 meter dari puncak. Data kegempaan yang terekam menunjukkan:
- Gempa Letusan: Menurun signifikan.
- Gempa Embusan: Menurun, namun mengindikasikan masih adanya tekanan dari dalam yang berpotensi menyebabkan erupsi.
- Tremor Harmonik: Stabil dan fluktuatif, menandakan vibrasi akibat pergerakan fluida di bawah gunung.
- Gempa Low Frequency: Cenderung menurun, menunjukkan berkurangnya suplai aliran fluida magma ke permukaan.
- Gempa Vulkanik Dalam dan Dangkal: Jumlahnya turun signifikan, mengindikasikan penurunan intensitas aktivitas magma dalam kantong magma gunung.
- Gempa Tektonik Lokal: Mengalami penurunan yang signifikan.
Secara visual, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan penurunan yang sangat mencolok dibandingkan periode sebelumnya, di mana tinggi letusan mencapai 1.000-8.000 meter. Sinar api masih terlihat samar di sekitar puncak, menandakan potensi keberadaan material pijar di kedalaman dangkal.
Potensi Bahaya dan Rekomendasi
Meskipun status telah diturunkan, potensi bahaya tetap ada. Adanya asap kawah solfatara menunjukkan zona alterasi atau zona lemah yang berpotensi menyebabkan directed blast atau erupsi langsung searah ke arah barat laut, timur laut, dan barat daya.
Penurunan jumlah gempa letusan mengindikasikan potensi erupsi didominasi oleh material abu jika terjadi erupsi ke depannya. Tremor harmonik yang stabil menunjukkan pergerakan fluida atau pelepasan gas dari magma yang mengisi rekahan, meskipun berada pada kedalaman yang dangkal dan bergerak ke arah permukaan.
Tidak terekamnya gempa tornillo mengindikasikan berkurangnya fluida yang mengisi rekahan di sekitar sesar Gunung Lewotobi Laki-laki, yang berpotensi mengurangi intensitas erupsi di masa mendatang.
Badan Geologi terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab, dan selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah dan Badan Geologi. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi ancaman erupsi gunung api.