Perjuangan Pemain Timnas: Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Tempuh Perjalanan Panjang Kembali ke Oxford United
Perjuangan Pemain Timnas: Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Tempuh Perjalanan Panjang Kembali ke Oxford United
Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, dua pemain muda berbakat yang membela Timnas Indonesia, baru saja menyelesaikan tugas negara dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Setelah berjuang di lapangan hijau, keduanya harus menghadapi tantangan lain: perjalanan panjang dan melelahkan kembali ke klub mereka, Oxford United, yang berbasis di Oxfordshire, Inggris.
Perjalanan dari Jakarta ke Oxford bukanlah perkara mudah. Tidak ada penerbangan langsung yang menghubungkan kedua kota tersebut. Ole dan Marselino harus menempuh rute yang kompleks, melibatkan beberapa kali transit di bandara-bandara internasional. Perjalanan ini memakan waktu belasan hingga puluhan jam, melintasi ribuan kilometer dan perbedaan zona waktu yang signifikan.
Rute dan Tantangan Perjalanan
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, termasuk platform pemesanan tiket pesawat seperti Skyscanner, rute perjalanan dari Jakarta ke Oxford biasanya melibatkan transit di beberapa kota besar seperti Doha, Istanbul, atau Geneva. Beberapa maskapai penerbangan yang umum digunakan untuk rute ini antara lain Qatar Airways, Emirates, Turkish Airlines, dan China Southern. Durasi perjalanan sangat bervariasi, tergantung pada jumlah transit dan waktu tunggu di masing-masing bandara.
Sebagai contoh, perjalanan dengan Qatar Airways yang transit di Doha dan Istanbul bisa memakan waktu sekitar 19 jam. Sementara itu, rute yang transit di Doha dan Geneva bisa memakan waktu lebih lama, mencapai 26 jam atau lebih. Setelah tiba di salah satu bandara di London, seperti London Luton atau London Heathrow, Ole dan Marselino harus melanjutkan perjalanan darat ke Oxford, baik dengan kereta api, bus, taksi, atau mobil sewaan.
Perjalanan panjang dan perbedaan zona waktu yang ekstrem dapat menyebabkan jetlag, sebuah kondisi yang sering dialami oleh para pelancong yang melintasi beberapa zona waktu. Gejala jetlag meliputi gangguan tidur, kelelahan, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan perubahan suasana hati. Pemulihan dari jetlag bisa memakan waktu beberapa hari, tergantung pada tingkat keparahan dan kemampuan individu untuk beradaptasi.
Pilihan Transportasi Lanjutan ke Oxford
Setibanya di London, terdapat beberapa opsi transportasi untuk mencapai Oxford:
- Kereta Api: Layanan kereta api dari Stasiun London Paddington ke Stasiun Oxford disediakan oleh Great Western Railway (GWR).
- Bus: National Express dan Oxford Tube adalah pilihan bus yang populer.
- Taksi/Taksi Online: Opsi yang lebih mahal namun lebih nyaman.
- Sewa Mobil: Memberikan fleksibilitas untuk menjelajahi wilayah sekitar Oxford.
Dampak pada Performa di Klub
Gary Rowett, pelatih Oxford United, menyadari betul dampak dari perjalanan panjang ini terhadap kondisi fisik dan mental Ole dan Marselino. Ia mengakui bahwa tidak mudah bagi para pemain untuk langsung tampil optimal setelah menempuh perjalanan sejauh itu, apalagi dengan perbedaan zona waktu yang signifikan.
"Kondisi Ole dan Marselino kembali dari Indonesia, dan itu sedikit lebih menantang karena jarak dan fakta bahwa mereka berada di Australia untuk menjalani satu pertandingan, kemudian di Indonesia untuk pertandingan berikutnya," ujar Rowett, seperti dikutip dari oxfordmail.com.
Rowett menambahkan bahwa ia akan mempertimbangkan dengan cermat peran yang akan diberikan kepada Ole dan Marselino dalam pertandingan mendatang, mengingat kondisi fisik mereka yang belum sepenuhnya pulih.
Ole sendiri, dalam sebuah wawancara dengan voetbalzone, mengungkapkan bahwa ia harus langsung kembali bekerja bersama Oxford United setelah tiba dari perjalanan panjangnya. Ia bahkan harus menempuh perjalanan enam jam pulang pergi dengan bus untuk mengikuti pertandingan melawan Middlesbrough.
Perjuangan Ole Romeny dan Marselino Ferdinan ini menggambarkan dedikasi dan profesionalisme para pemain sepak bola yang harus menyeimbangkan tugas negara dengan kewajiban klub. Meskipun dihadapkan pada tantangan perjalanan yang melelahkan, mereka tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi tim dan negara.