Libur Sekolah Panjang Pengaruhi Distribusi Arus Balik Lebaran, KAI Catat Tren Perjalanan Lebih Tersebar
Menyusul perayaan Idul Fitri 1446 H, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memprediksi pola arus balik Lebaran 2025 akan mengalami perubahan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Alih-alih terkonsentrasi pada tanggal-tanggal tertentu, arus balik diperkirakan akan lebih tersebar merata, dipengaruhi oleh kebijakan libur sekolah yang lebih panjang.
Manajer Humas PT KAI, Ixfan Hendriwintoko, menyampaikan prediksinya saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (30/03/2025). "Kami melihat adanya pergeseran tren. Jika sebelumnya puncak arus balik terjadi pada tanggal-tanggal favorit, tahun ini distribusinya lebih merata," ujarnya.
Ixfan memperkirakan puncak arus balik Lebaran 2025 akan berlangsung antara tanggal 4 hingga 7 April 2025. Namun, ia juga mengantisipasi dimulainya peningkatan volume penumpang sejak tanggal 3 April 2025. "Libur panjang sekolah menjadi faktor kunci yang menyebabkan pergeseran pola ini. Hal serupa juga kami amati selama periode arus mudik," jelasnya.
Faktor Pendorong Perubahan Pola Arus Balik
Beberapa faktor utama yang diidentifikasi berkontribusi pada perubahan pola arus balik Lebaran 2025 antara lain:
- Libur Sekolah yang Lebih Panjang: Kebijakan pemerintah dalam menetapkan libur sekolah yang lebih panjang memberikan fleksibilitas bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan mereka. Keluarga dengan anak usia sekolah tidak lagi terpaku pada tanggal-tanggal tertentu untuk kembali ke kota asal.
- Kenaikan Tarif Tol: Kenaikan tarif tol di beberapa ruas jalan tol juga menjadi pertimbangan bagi sebagian masyarakat untuk memilih moda transportasi kereta api.
- Kenyamanan dan Keamanan: Kereta api menawarkan alternatif perjalanan yang nyaman dan aman, terutama bagi keluarga dengan anak-anak atau lansia.
Data Penjualan Tiket dan Tingkat Okupansi
PT KAI mencatat tingkat okupansi penumpang yang fluktuatif, berkisar antara 104% hingga 105%, sejak satu minggu menjelang Lebaran, tepatnya mulai Minggu (23/03/2025). Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi pilihan selama periode mudik dan balik Lebaran.
"Grafik penjualan tiket menunjukkan bahwa pemudik memilih hari keberangkatan yang lebih beragam. Penjualan tiket di Stasiun Pasar Senen sudah menunjukkan angka yang tinggi sejak tanggal 24 Maret," ungkap Ixfan.
Selain arus mudik dan balik, penjualan tiket kereta api jarak jauh (KAJJ) juga masih menunjukkan tren positif. "Hingga hari terakhir puasa, penjualan tiket untuk pemudik masih cukup tinggi," imbuhnya.
Secara keseluruhan, PT KAI telah menjual 750.188 tiket dari total kapasitas 1.047.380 kursi yang tersedia selama periode mudik Lebaran 2025. Angka ini menunjukkan bahwa sekitar 72% kursi telah terisi, mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama selama libur Lebaran.
PT KAI terus berupaya meningkatkan pelayanan dan fasilitas untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh penumpang. Dengan antisipasi dan persiapan yang matang, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan tertib.