Fabregas Kritik Mentalitas Como Usai Ditahan Empoli: Merasa Seperti Bayern Muenchen!

Fabregas Kritik Mentalitas Como Usai Ditahan Empoli: Merasa Seperti Bayern Muenchen!

Cesc Fabregas melontarkan kritik pedas terhadap mentalitas timnya, Como 1907, usai bermain imbang 1-1 melawan Empoli di kandang sendiri, Stadion Giuseppe Sinigaglia, Sabtu (29/3/2025). Dalam laga yang krusial bagi kedua tim yang berjuang menghindari degradasi itu, Fabregas merasa para pemainnya kurang membumi dan memiliki mentalitas yang tidak tepat.

Pertandingan tersebut diwarnai gol pembuka dari penyerang Como, Anastasios Douvikas, yang kemudian dibalas oleh sundulan Christian Kouame. Empoli bahkan nyaris memenangkan pertandingan jika Kouame tidak menyia-nyiakan peluang emas di menit-menit akhir, memanfaatkan kesalahan dari Edoardo Goldaniga. Ketidakmampuan Como mempertahankan keunggulan dan hampir kalah di kandang sendiri membuat Fabregas geram.

"Saya tidak senang, dan saya tidak menyukai performa tim saya," tegas Fabregas dalam konferensi pers pasca-pertandingan. "Mungkin ini salah saya, tetapi satu-satunya hal positif hari ini adalah satu poin tambahan."

Kekecewaan Fabregas berakar pada persepsinya bahwa timnya bermain tanpa determinasi dan kurang memiliki mentalitas yang tepat. Ia bahkan secara blak-blakan menyindir para pemainnya yang dinilai terlalu percaya diri dan merasa seolah-olah bermain untuk klub raksasa seperti Bayern Muenchen.

"Selebihnya tidak baik. Saya sudah mengatakan kepada para pemain bahwa mereka harus tetap membumi, seseorang di sini berpikir mereka bermain untuk Bayern Muenchen," ujar mantan gelandang Arsenal, Barcelona, dan AS Monaco itu dengan nada kesal.

Ketidakhadiran Fabregas di pinggir lapangan, akibat skorsing yang diterimanya saat melawan AC Milan, semakin menambah frustrasinya. Ia hanya bisa menyaksikan pertandingan dari tribun dan tidak dapat memberikan instruksi langsung kepada para pemainnya.

"Empoli sebenarnya bisa saja memenangkan pertandingan ini. Kami sudah mempersiapkan strategi tertentu, tetapi ada beberapa sikap yang benar-benar tidak saya sukai," keluh Fabregas. Ia menekankan pentingnya meningkatkan agresivitas dalam menekan lawan dan memanfaatkan penguasaan bola.

"Kami harus lebih aktif dalam menekan lawan dan memanfaatkan bola saat kami berhasil merebutnya kembali. Jika kami bisa mengubah mentalitas, performa tim juga akan meningkat," tambahnya.

Satu-satunya pemain yang mendapat pujian dari Fabregas adalah Assane Diao. Pemain sayap asal Senegal itu dinilai menunjukkan usaha dan determinasi yang lebih besar dibandingkan pemain lainnya, meskipun baru kembali dari tugas internasional.

"Dia satu-satunya yang mencoba melakukan sesuatu. Saya yakin tim ini bisa tampil jauh lebih baik," kata Fabregas tentang Diao.

Kembalinya Sergi Roberto dan Alberto Moreno ke starting eleven menjadi sedikit kabar baik bagi Como. Namun, absennya Nico Paz dan Dele Alli karena skorsing semakin memperburuk situasi.

Fabregas mengakhiri konferensi pers dengan mengakui bahwa timnya harus melakukan evaluasi menyeluruh dan meningkatkan performa di pertandingan-pertandingan mendatang.

"Kami kurang determinasi hari ini. Sebuah tim yang tidak mampu mencetak gol setelah berjuang keras harus melakukan evaluasi. Saya harus jujur, kami harus tampil lebih baik," pungkasnya.

Pemain yang Absen:

  • Nico Paz (Skorsing)
  • Dele Alli (Skorsing)

Pemain yang Kembali:

  • Sergi Roberto
  • Alberto Moreno