Ratusan Jemaah di Boyolali Laksanakan Salat Idul Fitri Lebih Awal, Ikuti Tuntunan Rukyat

Salat Idul Fitri Lebih Awal di Boyolali: Mengikuti Sunnah Rukyat

Ratusan jemaah Musholla An-Nuur yang berlokasi di Welar, Pandean, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, menggelar salat Idul Fitri pada Minggu (30/3/2025). Pelaksanaan salat Id ini lebih awal dari ketetapan pemerintah, didasarkan pada keyakinan mengikuti tuntunan rukyat dalam penentuan awal bulan Syawal 1446 Hijriah.

Pantauan di lokasi menunjukkan antusiasme jemaah yang memadati masjid dua lantai tersebut sejak pukul 06.00 WIB. Jemaah laki-laki menempati lantai satu, sementara jemaah perempuan berada di lantai dua. Karena kapasitas masjid yang terbatas, sebagian jemaah bahkan melaksanakan salat di halaman masjid.

Menurut Amin, Takmir Musholla An-Nuur, pelaksanaan salat Idul Fitri ini didasarkan pada upaya meneladani Nabi Muhammad SAW dalam memulai puasa dan berhari raya dengan berpedoman pada rukyatul hilal atau melihat hilal. Hal ini menjadi landasan utama bagi jemaah An-Nuur dalam menentukan awal Syawal.

Menanggapi perbedaan penetapan Idul Fitri antara pemerintah dan kelompok lain, Amin menjelaskan bahwa perbedaan dalam masalah fikih adalah hal yang lumrah. Perbedaan ini, menurutnya, dapat diakomodir jika ada seorang pemimpin atau imam yang mampu merangkum dan menyatukan berbagai pandangan fikih.

"Saya tidak terlalu mempersoalkan pandangan fiqih. Saya prihatin kita tercerai berai tidak satu komando. Kepemimpinan saudara di Palestina dibantu Israel, tetapi negeri sebelahnya mendiamkan," kata Amin.

Lebih lanjut, Amin menjelaskan bahwa informasi mengenai pelaksanaan salat Idul Fitri di Musholla An-Nuur disebarkan secara terbuka melalui media sosial. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan mengajak mereka untuk mempelajari fikih dari berbagai perspektif.

"Kita juga menyebarkan flyer secara umum di medsos, tidak hanya untuk warga sini. Saya pikir ini adalah cara untuk mengedukasi dan sama-sama belajar fiqh yang tidak mainstream. Pemerintah berbeda, tetapi ketika kita melakukan hal yang berbeda itu sebenarnya bukan persoalan," imbuhnya.

Dengan demikian, pelaksanaan salat Idul Fitri lebih awal oleh jemaah Musholla An-Nuur di Boyolali merupakan wujud dari keyakinan dan kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan pemahaman fikih yang diyakini, serta upaya untuk menghidupkan sunnah rukyat dalam penentuan awal bulan Syawal.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Pelaksanaan Salat Idul Fitri Lebih Awal: Jemaah Musholla An-Nuur di Boyolali melaksanakan salat Idul Fitri pada hari Minggu, 30 Maret 2025, lebih awal dari ketetapan pemerintah.
  • Landasan Rukyat: Pelaksanaan salat Id ini didasarkan pada keyakinan mengikuti tuntunan rukyat dalam penentuan awal bulan Syawal.
  • Antusiasme Jemaah: Ratusan jemaah memadati masjid sejak pagi hari untuk melaksanakan salat Id.
  • Penjelasan Takmir Masjid: Takmir Musholla An-Nuur menjelaskan alasan pelaksanaan salat Id lebih awal dan menanggapi perbedaan penetapan Idul Fitri.
  • Penyebaran Informasi: Informasi mengenai pelaksanaan salat Id disebarkan melalui media sosial untuk mengedukasi masyarakat.
  • Meneladani Nabi: Pelaksanaan Salat Id lebih awal ini didasarkan pada upaya meneladani Nabi Muhammad SAW.
  • Kebebasan Beribadah: Pelaksanaan salat Idul Fitri lebih awal merupakan wujud dari keyakinan dan kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan pemahaman fikih yang diyakini.