Banjir Mega Bekasi Hypermall: Pedagang Mengaku Dirugikan Akibat Kegagalan Manajemen Memberikan Peringatan Dini
Banjir Mega Bekasi Hypermall: Pedagang Mengaku Dirugikan Akibat Kegagalan Manajemen Memberikan Peringatan Dini
Sejumlah pedagang di Mega Bekasi Hypermall mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap manajemen mal menyusul peristiwa banjir yang merendam lantai dasar pada Rabu, 5 Maret 2025. Mereka menuding manajemen gagal memberikan peringatan dini akan bahaya banjir yang mengakibatkan kerugian besar bagi para pedagang. Akibatnya, banyak barang dagangan mereka yang rusak dan tak terselamatkan.
Adi, seorang pedagang yang telah berjualan di mal tersebut sejak tahun 2013, menuturkan bahwa manajemen justru sempat melarang para pedagang mengevakuasi barang dagangan mereka sebelum tembok pembatas antara mal dan kali jebol sekitar pukul 09.00 WIB. "Awalnya mereka bilang aman, dan manajemen bertanggung jawab. Tapi begitu tembok jebol, baru mereka teriak-teriak suruh evakuasi," ujar Adi saat ditemui di lokasi kejadian. Ia menambahkan bahwa air masuk dengan sangat cepat, menyerupai tsunami, dan hanya dalam waktu sekitar satu jam, air telah mencapai ketinggian 150 sentimeter, menyisakan waktu yang sangat singkat bagi para pedagang untuk menyelamatkan barang dagangan mereka. Kecepatan air yang tiba-tiba meninggi membuat upaya evakuasi menjadi sangat sulit dan tidak efektif.
Senada dengan Adi, Ari, pedagang lain di lantai dasar, juga mengungkapkan pengalaman serupa. Ia mengaku telah berupaya menyelamatkan barang dagangannya, namun terhalang oleh larangan dari pihak manajemen yang menyatakan situasi aman. "Mereka tidak mengizinkan kami memindahkan barang, terus bilang aman-aman saja," kata Ari. Akibatnya, Ari harus menanggung kerugian hingga Rp 100 juta akibat kerusakan barang dagangannya yang terendam banjir.
Kejadian ini menyoroti pentingnya sistem peringatan dini dan koordinasi yang efektif antara manajemen mal dan para pedagang dalam menghadapi bencana alam, khususnya di daerah rawan banjir. Kegagalan manajemen dalam memberikan peringatan dini dan melarang evakuasi dinilai sebagai kelalaian yang telah mengakibatkan kerugian besar bagi para pedagang. Peristiwa ini diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi manajemen mal lainnya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memberikan respons yang lebih cepat dan tepat dalam menghadapi situasi darurat serupa di masa mendatang. Langkah-langkah pencegahan dan prosedur evakuasi yang lebih terstruktur dan terkoordinasi perlu diterapkan untuk meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi di kemudian hari.
Kejadian ini menimbulkan beberapa pertanyaan penting:
- Apakah manajemen mal telah melakukan asesmen risiko banjir dan memiliki rencana kontigensi yang memadai?
- Apakah terdapat sistem peringatan dini yang efektif untuk memberitahu para pedagang akan potensi bahaya?
- Apakah komunikasi antara manajemen dan pedagang berjalan dengan baik dan transparan?
- Apa langkah-langkah yang akan diambil manajemen untuk mengganti kerugian para pedagang?
- Apa upaya yang akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan?
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan perlunya kerjasama yang solid antara pihak manajemen dan para pedagang untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan.