Berkah Lebaran: Pedagang Pasar Palmerah Raup Jutaan Rupiah dari Penjualan Ketupat dan Kelapa

Berkah Lebaran: Pedagang Pasar Palmerah Raup Jutaan Rupiah dari Penjualan Ketupat dan Kelapa

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, sejumlah pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, merasakan peningkatan signifikan dalam pendapatan mereka. Lonjakan permintaan terhadap bahan-bahan pokok Lebaran seperti sarang ketupat dan kelapa parut, membawa berkah tersendiri bagi para pedagang.

Permintaan Tinggi Sarang Ketupat

Salah seorang pedagang sarang ketupat, Armin (40), yang telah berjualan sejak tahun 2000, mengungkapkan bahwa omzetnya meningkat pesat dibandingkan hari-hari biasa. Armin yang sehari-harinya juga menjual kelapa muda, janur, dan dekorasi untuk acara hajatan, kini fokus pada pembuatan dan penjualan sarang ketupat. Menjelang lebaran, dirinya mampu meraup omzet hingga Rp 5 juta per hari.

"Alhamdulillah, keuntungannya lumayan dibandingkan tahun kemarin. Walaupun belum bisa dihitung secara keseluruhan karena Lebaran belum selesai, tapi per hari bisa dapat sekitar Rp 5 juta," ujarnya.

Armin menjelaskan bahwa dirinya mempekerjakan sekitar 50 orang dari kampung halamannya untuk membantu membuat sarang ketupat. Pekerja musiman ini mendapatkan upah yang lumayan, sekitar Rp 2 juta setelah pekerjaan selesai. Penghasilan ini sangat berarti bagi mereka, terutama untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.

"Daripada menganggur, saya ajak mereka ke sini. Lumayan untuk tambahan THR, bisa dapat Rp 2 juta untuk jajan," kata Armin.

Armin menjual sarang ketupat dalam bentuk ikatan, setiap ikat berisi 10 buah sarang ketupat dengan harga Rp 8.000. Dalam seminggu, Armin mampu menjual hingga 2.000 sarang ketupat.

Kelapa Parut Juga Laris Manis

Pedagang lain, Apik (28), juga merasakan dampak positif dari meningkatnya permintaan kelapa parut. Apik mengaku mampu meraup keuntungan hingga Rp 5 juta per hari menjelang Lebaran.

"Keuntungan naik, karena harga dari pemasok juga naik. Saya ambil Rp 15.000, saya jual Rp 20.000. Per hari bisa dapat Rp 5 juta, apalagi kalau mau Lebaran seperti ini," ungkap Apik.

Menurut Apik, puncak keramaian pembeli terjadi pada pagi dan sore hari. Para pedagang sayur dan pembeli lainnya berdatangan untuk membeli kelapa parut.

"Pagi dan sore ramai pembeli. Tukang sayur juga banyak yang datang. Kalau sore, pedagang kelapa dan sayuran juga mulai berjualan," jelasnya.

Apik memperkirakan bahwa dirinya mampu menjual hingga 1.000 buah kelapa per hari. Ia juga merasakan peningkatan minat beli masyarakat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Bisa jual 1.000 kelapa per hari. Dibandingkan tahun lalu, tahun ini lebih ramai yang beli," pungkasnya.

Kenaikan permintaan bahan-bahan pokok Lebaran ini menjadi angin segar bagi para pedagang kecil di Pasar Palmerah. Keuntungan yang mereka dapatkan tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi juga memberikan lapangan pekerjaan sementara bagi masyarakat sekitar.