Menjelang Lebaran, Bisnis Parcel Rumahan di Banyuwangi Ramai Dipesan

Menjelang Lebaran, Bisnis Parcel Rumahan di Banyuwangi Ramai Dipesan

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan parcel atau hampers Lebaran di Banyuwangi meningkat signifikan. Hal ini terlihat dari meningkatnya aktivitas sejumlah pelaku usaha rumahan yang menerima pesanan parcel dalam jumlah besar. Salah satunya adalah Patriana, warga Jalan Ikan Wijinongko, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Rumahnya yang berukuran mungil kini dipenuhi ratusan paket parcel yang siap dikirim kepada pelanggan. Berbagai macam kue, minuman, dan pernak-pernik Lebaran tersusun rapi, menghiasi setiap paket yang dihias dengan pita dan ketupat. Patriana mengaku telah memulai persiapan jauh sebelum Ramadan tiba untuk menghindari kewalahan.

Sejak tiga tahun terakhir, Patriana konsisten menerima pesanan parcel Lebaran. Tahun ini, ia dibantu seorang tetangga untuk menyelesaikan pesanan yang mencapai ratusan paket. Meskipun ia membatasi jumlah pesanan dibandingkan tahun lalu agar dapat pulang kampung lebih awal, permintaan tetap tinggi. Ia memproduksi 10 hingga 30 paket parcel per hari dengan harga jual bervariasi, mulai dari Rp 110.000 hingga Rp 200.000, atau sesuai dengan budget pelanggan, dengan minimal harga Rp 110.000. Meskipun keuntungan per paket terbilang tipis, berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000, Patriana bersyukur karena penghasilan tersebut sangat membantu memenuhi kebutuhan keluarganya selama Ramadan dan Lebaran.

Keuntungan yang diperoleh dari bisnis parcel ini sangat membantu saya untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, ujar Patriana. Meskipun keuntungan per paket tidak terlalu besar, namun volume pesanan yang cukup banyak membuat saya tetap bisa mendapatkan penghasilan yang cukup berarti.

Kisah serupa juga dialami oleh Nila, warga Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Berbeda dengan Patriana yang sudah berpengalaman, Nila baru memulai bisnis parcel Lebaran tahun ini. Dengan modal awal Rp 500.000, ia mampu menghasilkan omzet yang meningkat hingga 100% karena tingginya permintaan. Dua pekan menjelang Lebaran, ia telah menerima pesanan sebanyak 200 paket dengan harga Rp 135.000 per paket. Meskipun kewalahan karena harus membagi waktu antara mengurus rumah tangga dan menyelesaikan pesanan, Nila tetap bersyukur dan menargetkan penyelesaian 200 paket parcel tersebut. Keuntungan yang diperoleh, sekitar Rp 15.000 per paket, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Lebaran keluarganya. Nila pun berencana untuk mengembangkan bisnisnya tahun depan.

Saya bersyukur sekali, meski harus berbagi waktu dengan mengurus rumah tangga dan anak, penghasilan dari bisnis parcel ini sangat membantu. ungkap Nila. Ke depannya saya ingin mengembangkan usaha ini dan meningkatkan jumlah pelanggan.

Kedua kisah ini menggambarkan bagaimana bisnis parcel rumahan di Banyuwangi mampu menjadi solusi ekonomi bagi ibu rumah tangga menjelang Lebaran. Meningkatnya permintaan dan persaingan di pasar mendorong pelaku usaha untuk berinovasi dan mengatur strategi agar dapat memenuhi pesanan dan meraih keuntungan yang cukup.