Demam Mudik Lebaran Melanda Malaysia: WNI dan Warga Asing Berbondong-bondong Kembali ke Indonesia

Malaysia turut merasakan semarak mudik Lebaran 2025. Ribuan warga negara Indonesia (WNI), warga Malaysia keturunan Indonesia, dan bahkan warga negara asing yang tinggal di Malaysia, bergegas kembali ke Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga.

Tradisi mudik, atau pulang kampung, memang menjadi momen yang sangat dinantikan oleh banyak orang, tak terkecuali bagi mereka yang berada di perantauan. Muhammad Abdul Khodir, seorang WNI asal Jawa Timur yang bekerja di sektor konstruksi di Malaysia selama 5 tahun, mengaku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istri dan anaknya di Sampang. Ia terakhir kali mudik pada tahun 2023 dan memanfaatkan cuti selama satu bulan penuh untuk berkumpul dengan keluarga.

"Kali ini akan memanfaatkan cuti selama satu bulan untuk berkumpul lagi dengan istri dan anak di kampung halaman," ujarnya.

Roh, WNI lainnya yang bekerja di sektor jasa restoran di Malaysia selama 2 tahun, juga merasakan hal serupa. Ia langsung terbang ke Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan ke Madura bersama WNI lainnya. Selain WNI, warga asing yang tinggal di Malaysia pun tak ketinggalan ikut serta dalam euforia mudik Lebaran.

Zoey Phillips, seorang mahasiswi asal Amerika Serikat yang berkuliah di Kuala Lumpur, memilih untuk merayakan Lebaran di Jakarta bersama ibu dan adiknya. Ia mengaku sudah sering mudik ke Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga besar ibunya di Tanjung Priok dan sangat merindukan hidangan khas Lebaran seperti opor ayam dan siomay.

Tak hanya itu, Ahmad Zakaria, warga Malaysia yang memiliki darah keturunan Indonesia, juga ikut mudik ke Cimahi, Jawa Barat, untuk merayakan Lebaran bersama keluarga istrinya. Ia biasanya menghabiskan waktu selama empat hari di Indonesia sebelum kembali ke Malaysia.

Lonjakan pemudik juga terlihat di jalur laut. Titik masuk ke Dumai dan Bengkalis, Riau, dipadati oleh WNI, wisatawan asing, dan warga Malaysia keturunan Indonesia yang ingin menaiki feri menuju Dumai. Para pengusaha pun terlihat mengantar pekerja mereka agar dapat merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.

Nor Hazlinda Mohd Wipah, seorang warga yang hendak mudik ke Riau, mengaku sangat antusias untuk merayakan Lebaran di Pekanbaru setelah terakhir kali pulang kampung pada tahun 2019. Ia menemani ibunya yang sudah lama tidak merayakan Hari Raya di desa.

"Ini akan menjadi pengalaman pertama saya merayakan Hari Raya di negara lain karena saya menemani ibu saya, yang sudah lama tidak merayakan Hari Raya di desanya di Indonesia. Ini adalah pengalaman yang mendebarkan meskipun kami harus menempuh perjalanan lebih dari dua jam melalui laut dan lima hingga enam jam lagi melalui darat," kata Nor Hazlinda.

Ahmad Dariman Hariyanto, warga lainnya, juga memilih jalur laut untuk kembali ke Bengkalis. Ia mengatakan mudik sudah menjadi tradisinya sejak bekerja di Kuala Lumpur 5 tahun lalu.

Untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas selama musim mudik Lebaran, Pemerintah Malaysia juga memberlakukan diskon tol sebesar 50 persen untuk kendaraan pribadi pada tanggal 28 dan 29 Maret 2025. Langkah ini diharapkan dapat membantu meringankan beban biaya perjalanan bagi para pemudik.

Arus Mudik di Malaysia:

  • Peningkatan Lalu Lintas: Diprediksi 216 ribu kendaraan melalui jalan tol Kuala Lumpur-Karak, 156 ribu melalui jalan tol Pantai Timur Fase 1, 70 ribu melalui jalan tol Pantai Timur Fase 2 dan 174 ribu kendaraan melalui jalan tol Pantai Barat.
  • Libur Sekolah Tambahan: Kementerian Pendidikan Malaysia memberikan libur sekolah tambahan pada 2 hingga 4 April 2025.
  • Diskon Tol: Pemerintah Malaysia memberikan diskon 50 persen dari tarif normal khusus kendaraan pribadi pada 28-29 Maret 2025.