Ilusi Optik: Piton Afrika Raksasa di Pohon Disangka Jerapah, Videonya Viral
Ilusi Optik: Piton Afrika Raksasa Disangka Jerapah
Sebuah video yang beredar di media sosial telah mencuri perhatian jutaan pengguna internet. Video tersebut menampilkan seekor ular piton Afrika raksasa yang tengah merayap di sebuah pohon. Keunikan video ini terletak pada ilusi optik yang ditimbulkannya: dari kejauhan, ukuran dan warna ular tersebut membuat banyak orang mengira mereka melihat seekor jerapah. Video yang diunggah oleh akun @arrivealive.co.za di Instagram ini telah ditonton lebih dari 2,4 juta kali dan memicu beragam reaksi dari warganet.
Banyak komentar yang mengungkapkan keterkejutan dan kekaguman melihat ukuran piton Afrika tersebut. Sejumlah pengguna mengaku awalnya mengira hewan yang tampak di video adalah jerapah, bukan ular. "Awalnya saya pikir itu adalah jerapah," tulis @afroyorker sebagai contoh reaksi yang mewakili banyak komentar serupa. Komentar lain yang tak kalah menarik, "Jika itu tidak berbisa itu tidak menakutkan...hanya saja jangan biarkan itu melilit lehermu," dari @unethical_rat_spells_01, menunjukkan sekaligus rasa kagum dan sedikit rasa takut yang dirasakan banyak orang terhadap reptil besar tersebut. Sementara itu, @v4mp _.sine mengungkapkan imajinasinya dengan komentar, "Bayangkan kamu bersantai di bawah pohon dan ular ini jatuh padamu." Komentar-komentar ini menunjukkan betapa mengejutkan dan dramatisnya penampakan ular tersebut dalam video.
Mengenal Lebih Dekat Piton Afrika (Python sebae)
Video viral tersebut juga menjadi pemantik minat banyak orang untuk mempelajari lebih lanjut tentang ular piton Afrika ( Python sebae). Spesies ini termasuk salah satu ular terbesar di dunia, dengan panjang tubuh yang dapat mencapai 4 hingga 6 meter dan berat lebih dari 90 kilogram. Ciri khasnya adalah tubuh berotot dengan pola warna cokelat dan hijau zaitun, serta kepala segitiga yang mudah dikenali. Habitatnya berada di wilayah Afrika Sub-Sahara, terutama di sekitar sumber air seperti sungai dan rawa.
Sebagai predator penyergap, piton Afrika menggunakan kekuatan ototnya untuk melilit dan mencekik mangsanya. Hewan-hewan yang menjadi santapannya beragam, mulai dari antelop, babi hutan, hingga buaya kecil. Meskipun tidak berbisa, kemampuannya menelan mangsa berukuran besar sangat menakjubkan, berkat struktur rahangnya yang fleksibel. Reproduksi piton Afrika dilakukan dengan cara bertelur, biasanya antara 20 hingga 100 butir telur, yang kemudian dierami oleh induk betina selama 2 hingga 3 bulan. Anak ular yang baru menetas sudah mampu hidup mandiri, meskipun rentan terhadap pemangsa.
Peran Ekologis dan Ancaman Populasi
Piton Afrika memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai predator puncak. Kehadirannya membantu mengendalikan populasi hewan herbivora dan menjaga keseimbangan alam. Namun, populasi ular ini menghadapi ancaman serius akibat perusakan habitat dan perburuan untuk diambil kulitnya. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pelestarian habitat sangat penting untuk memastikan kelestarian spesies ini di masa mendatang. Video viral ini, selain menghibur, juga menjadi pengingat akan keberadaan satwa liar yang menakjubkan dan pentingnya upaya perlindungan mereka.