Menjaga Spiritualitas Pasca Ramadan: Kiat Istiqomah dalam Beribadah
Mempertahankan Semangat Ibadah Setelah Ramadan: Panduan Praktis dari Dewan Pengawas Syariah BTN
Bulan Ramadan, dengan segala keistimewaan ibadahnya, telah berlalu. Namun, semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT seharusnya tidak ikut surut. Pertanyaan yang sering muncul adalah, bagaimana caranya menjaga konsistensi ibadah setelah bulan penuh berkah ini usai?
H. Muhammad Faiz, Lc, MA, Anggota Dewan Pengawas Syariah BTN, memberikan pencerahan mengenai hal ini. Beliau menekankan pentingnya memperhatikan kemampuan diri dalam beribadah, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
"Dalam menjalankan ibadah apapun, faktor kemampuan setiap orang yang tentu berbeda-beda harus menjadi parameter dan pertimbangan utama dalam menjaga ritme dan semangat ibadah," ujar Gus Faiz dalam sebuah kesempatan.
Gus Faiz memahami bahwa menjaga konsistensi ibadah setelah Ramadan bukanlah perkara mudah. Namun, Allah SWT memberikan kemudahan dengan menjadikan Ramadan sebagai 'madrasah' atau sekolah kehidupan, serta menganugerahkan keberkahan pada waktu-waktu tertentu di luar Ramadan.
"Misalnya hari Jumat. Hari Jumat ini menjadi hari yang istimewa yang kita juga didorong memperbanyak amal ibadah. Ada waktu yang Allah berikan keistimewaannya setiap hari kepada kita, misalnya antara azan dan iqomah. Itu adalah waktu yang baik untuk bermunajat kepada Allah," jelasnya.
Strategi Praktis Menjaga Kualitas dan Kuantitas Ibadah
Untuk menjaga kualitas dan kuantitas ibadah setelah Ramadan, Gus Faiz menyarankan untuk fokus pada ibadah yang paling utama dan melakukannya dengan sempurna, meskipun tidak dalam durasi yang lama. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:
- Menjaga Shalat Fardhu Tepat Waktu: Prioritaskan shalat lima waktu dan usahakan untuk menunaikannya tepat waktu. Ini adalah fondasi utama dalam menjaga hubungan dengan Allah SWT.
- Melaksanakan Shalat Rawatib: Jangan lupakan shalat sunnah rawatib yang mengiringi shalat fardhu. Melaksanakan shalat rawatib dengan tulus akan meningkatkan kualitas ibadah kita.
- Puasa Sunnah: Teruskan kebiasaan puasa seperti di bulan Ramadan dengan melaksanakan puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah).
- Sedekah Rutin: Jadikan sedekah sebagai amalan rutin, misalnya dengan bersedekah setiap hari Jumat. Ini adalah cara untuk membersihkan harta dan meningkatkan kepedulian sosial.
Gus Faiz menegaskan bahwa dengan menjaga amalan-amalan tersebut, seorang Muslim akan dicatat oleh Allah SWT sebagai orang yang istiqomah dalam melestarikan ibadah Ramadan, bahkan setelah bulan suci itu berlalu.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta ini juga menambahkan bahwa istiqomah bukan berarti harus melakukan semua ibadah dengan kuantitas yang sama seperti saat Ramadan. Yang terpenting adalah menjaga kualitas dan melakukannya secara berkelanjutan, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Dengan demikian, spirit Ramadan tetap hidup dalam diri kita sepanjang tahun, membawa keberkahan dan kedamaian dalam setiap langkah kehidupan.