Kebingungan Pemudik di Gerbang Tol Prambanan: Antara Ragu dan Informasi yang Kurang
Kebingungan Pemudik di Gerbang Tol Prambanan: Antara Ragu dan Informasi yang Kurang
Operasional jalan tol fungsional Jogja-Solo melalui Gerbang Tol (GT) Prambanan, yang telah dibuka untuk dua jalur sejak 24 Maret 2025, ternyata menyisakan cerita unik. Sejumlah pemudik masih dilanda kebingungan saat hendak memasuki gerbang tol tersebut, menunjukkan adanya kesenjangan informasi yang perlu diatasi.
Wiwid (40), seorang pemudik dari Jawa Barat yang hendak menuju Tulungagung, Jawa Timur, menjadi salah satu contohnya. Rombongannya, yang menggunakan satu mobil, awalnya berniat untuk keluar di exit tol dan masuk ke GT Prambanan. Namun, keraguan melanda mereka.
"Tadi mau ke arah Tulungagung, bingung boleh ndak masuk tol. Saya kira satu arah keluar saja," ujar Wiwid kepada detikJateng di pos exit tol Prambanan, Sabtu (29/3/2025) siang.
Akibat keraguan tersebut, mobil yang datang dari arah Jogja itu bahkan sempat berbalik arah kembali ke Jogja, tepat di depan exit tol Prambanan. Tindakan ini kemudian ditegur oleh petugas. Wiwid kemudian turun dari mobil dan menanyakan langsung kepada petugas mengenai kepastian apakah mereka diperbolehkan masuk melalui GT Prambanan. Setelah mendapatkan penjelasan dari Kapospam Exit Tol Prambanan, AKP Suyana, barulah Wiwid memahami situasi yang sebenarnya.
"Ya soalnya baru pertama kali lewat tol. Ternyata bisa dua arah," imbuhnya.
AKP Suyana menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang mengalami kebingungan serupa dan bertanya mengenai aturan masuk tol. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan aplikasi peta digital (map) pada ponsel. Aplikasi tersebut seringkali mengarahkan pengguna untuk melalui kota Klaten jika ingin menuju Jawa Timur. Hal ini disebabkan karena jalur tol ini masih tergolong baru dan berstatus fungsional pada tahun ini.
"Kalau pedomannya pakai map HP ya diarahkan ke kota Klaten jika mau ke Jatim. Ini kan jalur baru, tahun ini fungsional," terang Suyana kepada detikJateng.
Padahal, menurut AKP Suyana, sejak awal dibuka secara resmi, tol fungsional Jogja-Solo melalui GT Prambanan sudah dapat digunakan untuk dua arah. Rambu-rambu petunjuk arah juga telah dipasang jauh sebelum exit tol.
"Padahal rambu petunjuk juga sudah dipasang jauh sebelum exit tol. Sebenarnya jika baca rambu tidak akan bingung," katanya.
Lebih lanjut, AKP Suyana menambahkan bahwa situasi lalu lintas di sekitar GT Prambanan hingga saat ini masih terpantau lancar dan terkendali. Belum ada antrean panjang yang signifikan di gerbang tol.
Pentingnya Sosialisasi dan Petunjuk yang Jelas
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya sosialisasi yang lebih gencar mengenai operasional jalan tol fungsional Jogja-Solo. Pemasangan rambu yang lebih jelas dan mudah dipahami, serta pembaruan informasi pada aplikasi peta digital, menjadi krusial untuk menghindari kebingungan serupa di masa mendatang. Dengan informasi yang akurat dan mudah diakses, diharapkan para pemudik dapat memanfaatkan jalan tol ini dengan lebih lancar dan aman.
Solusi yang Direkomendasikan
Berikut adalah beberapa solusi yang direkomendasikan untuk mengatasi masalah kebingungan pemudik di Gerbang Tol Prambanan:
- Peningkatan Sosialisasi: Pemerintah dan operator tol perlu meningkatkan sosialisasi mengenai operasional tol fungsional Jogja-Solo melalui berbagai media, seperti media sosial, radio, dan spanduk di lokasi strategis.
- Rambu yang Lebih Jelas: Rambu petunjuk arah perlu dibuat lebih jelas dan mudah dipahami, dengan ukuran yang lebih besar dan penempatan yang lebih strategis.
- Koordinasi dengan Penyedia Aplikasi Peta: Pemerintah perlu berkoordinasi dengan penyedia aplikasi peta digital untuk memastikan informasi mengenai jalur tol fungsional Jogja-Solo selalu terbaru dan akurat.
- Peningkatan Pelayanan Petugas: Petugas di gerbang tol perlu dilatih untuk memberikan informasi yang jelas dan ramah kepada pemudik yang mengalami kebingungan.