Permintaan Tinggi Jelang Idul Fitri, Pedagang Kelapa Parut di Jakarta Barat Banjir Rezeki

Permintaan Tinggi Jelang Idul Fitri, Pedagang Kelapa Parut di Jakarta Barat Banjir Rezeki

Menjelang perayaan Idul Fitri, permintaan akan kelapa parut sebagai bahan utama masakan tradisional mengalami lonjakan signifikan. Para pedagang kelapa parut di sekitar Pasar Palmerah, Jakarta Barat, merasakan dampak positifnya dengan peningkatan omzet yang cukup besar.

Pada Sabtu (29/3/2025), terlihat aktivitas jual beli kelapa yang ramai di sepanjang jalan Pasar Palmerah. Para pedagang menata dagangan mereka di meja-meja sederhana, menawarkan kelapa segar yang siap diparut. Pembeli terlihat memadati area tersebut, rela memarkirkan kendaraan di bahu jalan demi mendapatkan kelapa berkualitas untuk persiapan hidangan lebaran.

Apik (28), seorang pedagang kelapa parut, mengungkapkan kegembiraannya atas peningkatan penjualan yang drastis. Ia mengaku dapat meraup keuntungan hingga Rp 5 juta per hari. "Alhamdulillah, keuntungannya naik signifikan. Dari pemasok, harga kelapa sekitar Rp 15.000, kemudian kami jual Rp 20.000. Keuntungan bersih per hari bisa mencapai Rp 5 juta, apalagi menjelang lebaran seperti ini," ujarnya.

Menurut Apik, puncak keramaian pembeli terjadi pada pagi dan sore hari. Tidak hanya ibu rumah tangga, pedagang sayur keliling pun turut berburu kelapa parut untuk memenuhi permintaan pelanggan mereka. "Pagi dan sore itu paling ramai. Tukang sayur juga pada datang untuk kulakan. Kalau sore, pedagang kelapa dan sayuran lain juga mulai bermunculan," jelasnya.

Ia menambahkan, dalam sehari, ia mampu menjual hingga 1.000 buah kelapa. Dibandingkan tahun sebelumnya, minat masyarakat terhadap kelapa parut tahun ini jauh lebih tinggi. "Bisa jual sampai 1.000 kelapa per hari. Kalau dibandingkan tahun lalu, pembeli tahun ini jauh lebih banyak," ungkapnya.

Lonjakan permintaan kelapa parut ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang di Pasar Palmerah. Momentum Idul Fitri dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan pendapatan dan memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka berharap tren positif ini akan terus berlanjut hingga hari raya tiba.

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan tingginya permintaan kelapa parut menjelang Idul Fitri:

  • Tradisi Masakan Lebaran: Banyak masakan khas lebaran seperti opor ayam, rendang, dan gulai menggunakan santan sebagai bahan utama. Santan segar yang dihasilkan dari kelapa parut memberikan cita rasa yang lebih otentik dan lezat.
  • Kualitas Santan: Santan segar dari kelapa parut dianggap memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan santan kemasan. Rasanya lebih gurih dan aromanya lebih harum.
  • Budaya Gotong Royong: Di beberapa daerah, masyarakat masih mempertahankan tradisi gotong royong dalam mempersiapkan hidangan lebaran. Memarut kelapa bersama-sama menjadi bagian dari kebersamaan tersebut.
  • Harga Terjangkau: Harga kelapa parut relatif terjangkau, sehingga masyarakat dari berbagai kalangan mampu membelinya.

Dengan meningkatnya permintaan kelapa parut, diharapkan para pedagang dapat menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Momentum Idul Fitri ini menjadi peluang emas bagi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan dan berkontribusi pada perekonomian lokal.