An-Nadzir Gowa Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 30 Maret 2025, Salat Id Digelar Besok

An-Nadzir Gowa Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 30 Maret 2025, Salat Id Digelar Besok

Komunitas An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kembali mengumumkan perbedaan dalam penentuan awal bulan Syawal. Mereka menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriyah jatuh pada hari Minggu, 30 Maret 2025, dan akan melaksanakan salat Idul Fitri pada hari tersebut.

"Pimpinan Jamaah An-Nadzir Gowa telah memutuskan dan menetapkan bahwa Idul Fitri 1446 H/2025 M jatuh pada hari Ahad, 30 Maret 2025," ujar Muhammad Samiruddin Pademmui, Pimpinan An-Nadzir Gowa, dalam keterangan resminya pada hari Sabtu (29/3/2025).

Keputusan ini didasarkan pada metode perhitungan yang telah lama mereka gunakan, yang bersumber dari ajaran para guru mereka, termasuk KH Syamsuri Abdul Madjid dan Ustadz Rangka Hanong Daey Kiyo. Samiruddin menjelaskan bahwa perhitungan mereka juga didukung oleh data astronomi dari aplikasi Luna SolCal dan Sun Position Demo.

Metode Perhitungan An-Nadzir

Samiruddin menjelaskan secara rinci mengenai proses penentuan 1 Syawal. Jemaah An-Nadzir memulai puasa Ramadhan 1446 H pada hari Jumat, 28 Februari 2025, dan menyempurnakan puasa Ramadhan pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.

Pengamatan terhadap perjalanan bulan juga menjadi bagian penting dari metode mereka. Purnama 14, 15, dan 16 Ramadan jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 Maret 2025. Selanjutnya, pada hari Kamis, 27 Maret 2025, mereka melakukan pengamatan hilal di Gowa, Palopo, dan Bone dengan menggunakan kain tipis hitam sebagai alat bantu.

"Pengamatan 28 Ramadan 1446 H bertepatan dengan hari Kamis, 27 Maret 2025 M. Pada hari itu, bulan terbit di timur pada pukul 03.52 Wita dan tenggelam di ufuk barat pada pukul 16.25 Wita," jelasnya.

Perbedaan dalam Penentuan Hari Raya

Penetapan 1 Syawal oleh jemaah An-Nadzir ini berbeda dengan perkiraan yang mungkin akan ditetapkan oleh pemerintah atau organisasi Islam lainnya. Perbedaan ini bukanlah hal baru, karena jemaah An-Nadzir memang memiliki metode perhitungan sendiri yang telah mereka yakini selama bertahun-tahun. Meski berbeda, mereka tetap menghormati perbedaan pendapat dan berharap agar seluruh umat Muslim dapat merayakan Idul Fitri dengan khidmat dan penuh kebahagiaan.

Perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriyah, termasuk Syawal, seringkali terjadi karena perbedaan metode perhitungan dan kriteria yang digunakan. Ada yang menggunakan metode rukyatul hilal (pengamatan bulan secara langsung), ada yang menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi), dan ada pula yang menggabungkan keduanya. Masing-masing metode memiliki dasar dan argumentasinya sendiri.

Dengan penetapan ini, jemaah An-Nadzir di Gowa akan melaksanakan salat Idul Fitri pada hari Minggu, 30 Maret 2025. Mereka berharap perayaan Idul Fitri kali ini dapat membawa berkah dan kedamaian bagi seluruh umat Muslim.