Antisipasi Persaingan Kerja, Rano Karno Tekankan Pentingnya Keterampilan Bagi Pendatang Baru di Jakarta

Jakarta, sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, selalu menjadi magnet bagi para pencari kerja dari berbagai daerah. Menjelang arus balik Lebaran 2025, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, memberikan imbauan penting bagi para pendatang baru yang berencana mengadu nasib di Ibu Kota. Dalam sebuah kesempatan di Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta Selatan, Rano Karno menekankan bahwa keterampilan atau skill menjadi modal utama untuk bersaing di pasar kerja Jakarta yang semakin kompetitif.

"Keterampilan atau skill itu menjadi prioritas utama. Itu saja sebetulnya," tegas Rano Karno, usai menghadiri acara andilan potong kerbau, Sabtu (29/3/2025). Ia menjelaskan bahwa tanpa bekal keterampilan yang memadai, para pendatang baru akan kesulitan untuk bersaing dengan penduduk Jakarta yang sudah memiliki pengalaman dan jaringan. Rano Karno juga mengingatkan, para pendatang baru yang tidak memiliki keterampilan hanya akan menambah jumlah pengangguran di Jakarta.

Lebih lanjut, Rano Karno menjelaskan, pentingnya keterampilan bagi pendatang baru adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Jakarta. Dengan SDM yang berkualitas, Jakarta akan semakin maju dan mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia.

"Kita imbau jangan kosong-kosong. Kalau enggak punya keterampilan, akan bersaing sendiri dengan masyarakat Jakarta. Skill itu menjadi penting. Jadi, marilah kita bersama-sama membangun Jakarta," ujar Rano Karno.

Meski demikian, Rano Karno tetap membuka pintu bagi siapa saja yang ingin datang dan mencari nafkah di Jakarta. Ia berharap para pendatang baru dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan kota Jakarta. "Bang Anung membuka diri, siapa pun mau ke Jakarta, silakan, karena kita juga tahu bahwa Jakarta menjadi satu harapan," imbuhnya.

Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta menunjukkan adanya tren penurunan jumlah pendatang baru setelah Lebaran dalam beberapa tahun terakhir. Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, Budi Awalludin, memprediksi jumlah pendatang baru pada tahun 2025 berkisar antara 10.000 hingga 15.000 jiwa.

"Jumlah pendatang ke Jakarta untuk tahun 2025 diprediksi sekitar 10.000 sampai dengan 15.000 jiwa," ujar Budi saat dikonfirmasi, Minggu (23/3/2025).

Berikut adalah data jumlah pendatang baru ke Jakarta dalam tiga tahun terakhir:

  • 2023: 25.931 jiwa
  • 2024: 16.207 jiwa
  • 2025 (Prediksi): 10.000 - 15.000 jiwa

Penurunan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya lapangan kerja di daerah asal, program transmigrasi yang lebih efektif, dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keterampilan sebelum merantau ke kota besar. Imbauan Rano Karno menjadi pengingat penting bagi para calon pendatang baru untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan agar dapat bersaing dan berkontribusi positif bagi pembangunan Jakarta.