Kementerian Agama Gelar Sidang Isbat: Penentuan Awal Ramadan 1446 Hijriah Ditentukan Malam Ini

Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah pada hari ini, Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang penting ini akan menjadi penentu bagi umat Muslim di Indonesia dalam memulai ibadah puasa.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam), Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa rangkaian acara Sidang Isbat akan dimulai dengan seminar terkait metode penentuan awal bulan Hijriah. Seminar ini akan mengulas secara komprehensif dua metode utama yang digunakan, yaitu:

  • Hisab: Metode perhitungan astronomi yang cermat dan terukur untuk memprediksi posisi bulan.
  • Rukyat: Metode pengamatan langsung visibilitas hilal (bulan sabit pertama) dengan mata telanjang atau alat bantu.

"Seminar hisab rukyat akan dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB," ujar Abu Rokhmad melalui pesan singkat, Jumat (28/03/2025). Seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para peserta sidang mengenai dasar ilmiah dan teknis dari kedua metode tersebut.

Abu Rokhmad menekankan pentingnya kedua metode ini dalam penentuan kalender Hijriah. Meskipun hisab telah mengalami kemajuan signifikan, rukyat tetap memegang peranan penting.

"Rukyat menjadi momen pembuktian bahwa hitungan hisab yang kita gunakan selama ini benar-benar akurat. Ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan," jelasnya. Dirjen Bimas Islam menambahkan bahwa keseimbangan antara ilmu astronomi dan tradisi keagamaan sangat penting untuk menentukan awal bulan Hijriah. Kementerian Agama berperan sebagai fasilitator yang menjembatani kedua pendekatan ini.

Setelah seminar, Sidang Isbat akan dilanjutkan secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada pukul 19.00 WIB. Pengumuman ini akan disiarkan secara langsung melalui berbagai platform media agar dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Pemerintah Indonesia, dalam menentukan kriteria awal bulan Hijriah, berpedoman pada kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Kriteria MABIMS mensyaratkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.

Sebelumnya, Muhammadiyah telah merilis data ketinggian hilal berdasarkan perhitungan astronomi pada hari Sidang Isbat. Menurut data tersebut, tinggi bulan pada saat matahari terbenam adalah minus 7 derajat dengan sudut elongasi minus 1 derajat. Data ini akan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam Sidang Isbat.

Dengan digelarnya Sidang Isbat ini, diharapkan umat Muslim di Indonesia dapat memperoleh kepastian mengenai kapan dimulainya ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah, sehingga dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menjalankan ibadah yang penuh berkah ini.