Oknum Prajurit TNI AL Diduga Terlibat Pembunuhan Wartawati di Banjarbaru: Motif Posesif Mencuat
Oknum Prajurit TNI AL Diduga Terlibat Pembunuhan Wartawati di Banjarbaru: Motif Posesif Mencuat
Kasus kematian Juwita (23), seorang wartawati yang ditemukan tewas di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, memasuki babak baru. Pihak berwajib menduga keterlibatan seorang oknum prajurit TNI AL berinisial J alias Jumran, yang diketahui sebagai kekasih korban. Informasi ini mengemuka setelah serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh Polisi Militer Lanal Balikpapan.
Kecurigaan Awal dan Penyelidikan Mendalam
Juwita ditemukan tak bernyawa pada Minggu (23/3/2025) di pinggir jalan di wilayah Banjar. Awalnya, kasus ini diduga sebagai kecelakaan tunggal. Namun, kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan di lokasi kejadian, serta desakan dari rekan-rekan seprofesi korban, mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam. Kecurigaan kemudian mengarah pada Jumran, kekasih Juwita, setelah dilakukan pendalaman terhadap keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada.
Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap, secara resmi mengumumkan pada Rabu (26/3/2025) bahwa salah satu anggotanya, dengan inisial J alias Jumran, diduga kuat terlibat dalam kasus kematian Juwita. Pengumuman ini mengkonfirmasi spekulasi yang berkembang di kalangan wartawan dan masyarakat terkait keterlibatan oknum militer dalam kasus ini.
Sosok Jumran: Posesif dan Pemarah?
Keterangan dari rekan-rekan Juwita memberikan gambaran tentang sosok Jumran. Devi Farah Diba, salah seorang rekan Juwita, mengungkapkan bahwa korban jarang bercerita tentang kekasihnya. Namun, belakangan Juwita mulai terbuka dan menceritakan sedikit demi sedikit tentang Jumran. Dari cerita yang didengar Devi, Jumran digambarkan sebagai sosok yang tegas dan cenderung posesif.
"Omongannya keras kalau udah marah. Makanya dia (Juwita) sering panik kalau jadwal lelet atau pulang malam," ujar Devi, menggambarkan bagaimana Juwita merasa tertekan dan khawatir ketika Jumran marah karena dirinya pulang terlambat. Sifat posesif dan pemarah Jumran diduga menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya peristiwa tragis ini. Motif ini masih terus didalami oleh pihak berwajib untuk mengungkap secara jelas apa yang sebenarnya terjadi.
Proses Hukum dan Penegakan Keadilan
Saat ini, Jumran telah diamankan dan sedang menjalani proses pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Lanal Balikpapan. Pihak TNI AL menyatakan komitmennya untuk bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini secara transparan dan profesional. Jika terbukti bersalah, Jumran akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, baik hukum pidana umum maupun hukum militer.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu keprihatinan mendalam terkait dengan kekerasan terhadap jurnalis. Komunitas pers menuntut agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya. Mereka juga menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi wartawan dalam menjalankan tugasnya.
Penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung untuk mengungkap motif sebenarnya dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan mereka. Keadilan bagi Juwita dan keluarganya menjadi prioritas utama dalam kasus ini.
- Identitas Korban: Juwita (23), wartawati di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
- Terduga Pelaku: J alias Jumran, oknum prajurit TNI AL.
- Status Kasus: Dalam proses penyelidikan oleh Polisi Militer Lanal Balikpapan.
- Motif Sementara: Diduga karena faktor posesif dan emosi.