Hujan Deras Akibatkan Puluhan Titik Bencana di Bantul, BPBD Siaga Evakuasi
Intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (28/03/2025) memicu serangkaian bencana alam yang berdampak signifikan terhadap infrastruktur dan permukiman warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat sedikitnya 29 titik lokasi yang mengalami dampak langsung, meliputi banjir genangan, tanah longsor, dan pohon tumbang. Data ini masih bersifat sementara dan proses pendataan masih terus berlangsung mengingat kompleksitas dan luasnya wilayah terdampak.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, mengungkapkan bahwa dari total 29 titik bencana, 13 di antaranya merupakan area yang terendam banjir, 14 titik mengalami pergerakan tanah yang berpotensi longsor, dan 2 lokasi dilaporkan terjadi pohon tumbang yang menghalangi akses jalan dan merusak jaringan listrik. Dampak dari bencana ini dirasakan langsung oleh masyarakat, dengan rumah-rumah warga terendam air, akses jalan terputus, dan gangguan pada jaringan listrik yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Upaya Evakuasi dan Penanganan Darurat
Menyikapi situasi darurat ini, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, relawan, dan unsur masyarakat telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi warga, memberikan bantuan logistik, dan melakukan penanganan darurat lainnya. Evakuasi difokuskan pada wilayah Kapanewon Pleret dan Imogiri, di mana genangan air mencapai ketinggian yang membahayakan keselamatan warga. Beberapa titik kumpul evakuasi telah disiapkan, di antaranya:
- Kalurahan Imogiri
- Pendopo Kandangan Salaman
- Taman Kuliner Imogiri
- Gedung Serba Guna Karangtalun
Titik-titik ini berfungsi sebagai tempat aman sementara bagi warga yang dievakuasi, sekaligus menjadi pusat koordinasi penyaluran bantuan dan informasi.
Luapan Kali Celeng Picu Banjir di Imogiri
Sebelumnya, puluhan rumah di wilayah Imogiri dilaporkan terendam banjir akibat meluapnya Kali Celeng. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai tersebut tidak mampu menampung debit air, sehingga meluber ke permukiman warga di sekitarnya. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa di beberapa titik, memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir Genangan di Jalan Jogja-Wonosari
Selain permukiman warga, ruas Jalan Jogja-Wonosari Km.13 di Piyungan juga dilaporkan mengalami banjir genangan di sekitar simpang empat SMP N 1 Piyungan. Kapolsek Piyungan, Kompol Amir Machmud, menjelaskan bahwa banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan buruknya drainase di sekitar lokasi. Meskipun air sempat menggenangi jalan, namun berangsur-angsur mulai surut seiring dengan menurunnya intensitas hujan.
Antisipasi dan Mitigasi Bencana
BPBD Bantul mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi. Masyarakat diimbau untuk membersihkan saluran air di sekitar rumah, memantau perkembangan informasi cuaca dari sumber-sumber resmi, dan segera melapor ke pihak berwenang jika melihat tanda-tanda potensi bencana.
Selain itu, BPBD juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
- Pemetaan wilayah rawan bencana
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
- Peningkatan kapasitas relawan
- Penyediaan peralatan dan logistik kebencanaan
Diharapkan, dengan upaya-upaya tersebut, dampak bencana dapat diminimalisir dan masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman bencana di masa mendatang.