Bareskrim Polri Ungkap Ribuan Kasus Narkoba, Sita Barang Bukti Senilai Triliunan Rupiah

Bareskrim Polri Ungkap Ribuan Kasus Narkoba, Sita Barang Bukti Senilai Triliunan Rupiah

Dalam kurun waktu Januari hingga Februari 2025, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mencatat keberhasilan signifikan dalam memberantas peredaran gelap narkoba di Indonesia. Data yang dirilis pada Rabu (5/3/2025) di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, menunjukkan bahwa sebanyak 6.881 kasus berhasil diungkap, melibatkan 9.586 tersangka yang telah diamankan. Pengungkapan kasus ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden dan Kapolri untuk memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, dan penyelundupan, serta bagian dari komitmen reformasi di bidang politik, hukum, dan birokrasi.

Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol. Wahyu Widada, dalam jumpa pers menyampaikan bahwa operasi ini berhasil menyita barang bukti dengan total nilai mencapai Rp 2,7 triliun. Rincian barang bukti yang disita meliputi:

  • Sabu: 1,28 ton
  • Ekstasi: 346.959 butir (setara 138,783 kg)
  • Ganja: 493 kg
  • Kokain: 3,4 kg
  • Tembakau Sintesis: 1,6 ton
  • Obat Keras: 2.199.726 butir (setara 659,917 kg)

Jumlah barang bukti tersebut, menurut perkiraan pihak kepolisian, mampu menyelamatkan sekitar 11.407.315 jiwa dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata komitmen Bareskrim Polri dalam memerangi kejahatan transnasional yang mengancam generasi muda Indonesia.

Jejak Sindikat Internasional dan Modus Operandi

Komjen Pol. Wahyu Widada juga menjelaskan asal usul dan modus operandi sindikat narkoba yang beroperasi di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa dua sindikat besar, yakni Golden Crescent dan Golden Triangle, menjadi sumber utama peredaran narkoba di Tanah Air. Barang haram tersebut diselundupkan melalui jalur laut, khususnya Samudra Hindia, menggunakan kapal laut dan memanfaatkan kargo ekspedisi resmi maupun modus hand carry yang dilakukan oleh kurir yang telah terlatih menyamarkan barang bawaannya.

Setelah masuk ke Indonesia, narkoba didistribusikan melalui jalur darat. Yang mengejutkan, produksi narkoba skala besar sering dilakukan di perumahan mewah dengan sistem keamanan ketat, yang menyulitkan pihak berwajib untuk melakukan investigasi. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat profesionalisme dan kecanggihan yang dimiliki oleh sindikat tersebut dalam menjalankan aksinya.

Seruan Kolaborasi dan Partisipasi Masyarakat

Bareskrim Polri mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam upaya pemberantasan narkoba dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang terkait dengan peredaran gelap narkoba. Pihak kepolisian memastikan bahwa setiap laporan akan ditindaklanjuti secara tegas dan tuntas. Komitmen kuat dan kolaborasi yang erat antara aparat penegak hukum dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi muda Indonesia agar terbebas dari ancaman bahaya narkoba.

Komitmen Bareskrim Polri ini merupakan upaya nyata dalam melindungi generasi muda Indonesia dan mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi yang lebih kuat lagi dalam memberantas kejahatan narkoba di masa mendatang.