Kobaran Api Landa Gudang Plastik di Tangerang, Petugas Pemadam Kebakaran Jadi Korban
Gudang Biji Plastik di Tangerang Dilalap Api, Seorang Petugas Damkar Terluka
Kebakaran hebat melanda sebuah gudang penyimpanan biji plastik milik PT Bina Relasi Plastindo yang berlokasi di Kampung Bayur Kali, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang pada Jumat (28/3/2025) dini hari. Peristiwa ini mengakibatkan kerugian material yang belum bisa ditaksir serta seorang petugas pemadam kebakaran mengalami luka bakar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Agun Guntara, menginformasikan bahwa insiden kebakaran ini terjadi sekitar pukul 04.35 WIB. Hingga saat ini, proses pemadaman masih terus dilakukan dengan fokus utama pada pendinginan area yang terbakar. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi penyebaran api serta mengurangi dampak asap tebal yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan warga sekitar.
"Kondisi saat ini masih dalam tahap pendinginan intensif. Asap tebal menjadi perhatian utama karena berpotensi mengganggu warga di sekitar lokasi kejadian," ujar Agun saat dikonfirmasi oleh awak media.
Api dengan cepat melalap seluruh bangunan gudang beserta tumpukan limbah plastik yang tersimpan di dalamnya. Upaya pemadaman melibatkan sekitar 30 personel gabungan dari BPBD Kabupaten Tangerang, Pos Sepatan, Rajeg, Pasar Kemis, serta dukungan dari Damkar Kota Tangerang. Mobilisasi sumber daya ini menunjukkan keseriusan dalam menangani kebakaran dan meminimalisir dampaknya.
"Kami menerjunkan total sekitar 30 personel yang berasal dari berbagai unit, termasuk tim dari Kota Tangerang dan beberapa pos pemadam kebakaran di wilayah Kabupaten Tangerang," jelas Agun.
Dalam proses pemadaman api, seorang petugas pemadam kebakaran dari Kota Tangerang mengalami cedera berupa luka bakar di bagian kaki. Insiden ini terjadi akibat petugas tersebut tidak sengaja menginjak material yang tampak kering di permukaan, namun ternyata masih menyimpan bara panas di bagian dalamnya akibat sisa pembakaran plastik.
"Petugas tersebut mengalami luka bakar setelah menginjak material yang terlihat sudah padam, namun ternyata di dalamnya masih terdapat panas akibat pembakaran plastik," terangnya.
Saat ini, pihak berwenang belum dapat memberikan informasi detail mengenai total kerugian yang disebabkan oleh kebakaran ini. Sementara itu, penyebab pasti terjadinya kebakaran masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
"Tim dari kepolisian saat ini sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab pasti dari kebakaran ini," pungkas Agun.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya penerapan standar keselamatan yang ketat di lingkungan industri, khususnya yang berhubungan dengan bahan-bahan mudah terbakar. Selain itu, kesigapan dan koordinasi yang baik antar instansi terkait menjadi kunci utama dalam penanganan kebakaran agar dampak negatifnya dapat diminimalisir.
Pemadaman Kebakaran Pabrik Plastik: Tantangan dan Risiko
Upaya memadamkan kebakaran di pabrik plastik seperti yang terjadi di Tangerang ini bukan tanpa tantangan. Material plastik yang terbakar menghasilkan asap tebal dan beracun, yang tidak hanya membahayakan kesehatan petugas pemadam kebakaran dan warga sekitar, tetapi juga mempersulit proses pemadaman. Asap tebal mengurangi jarak pandang dan membuat sulit untuk mengidentifikasi sumber api secara tepat. Selain itu, residu pembakaran plastik dapat mencemari lingkungan, terutama tanah dan air.
Petugas pemadam kebakaran juga menghadapi risiko cedera akibat struktur bangunan yang melemah akibat panas api, serta potensi ledakan dari bahan-bahan kimia yang mungkin tersimpan di dalam pabrik. Oleh karena itu, pemadaman kebakaran pabrik plastik membutuhkan peralatan khusus, strategi yang matang, dan koordinasi yang baik antar tim.
Ke depan, perlu ada peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terkait standar keselamatan di pabrik-pabrik plastik. Edukasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran dan cara pencegahannya juga sangat penting. Selain itu, perlu dikembangkan teknologi pemadaman kebakaran yang lebih efektif dan ramah lingkungan untuk mengurangi risiko dan dampak negatif dari kebakaran pabrik plastik.