Kereta Ekonomi Jadi Andalan: KAI Catat Lonjakan Penumpang Mudik Lebaran 2025
Kereta Ekonomi Jadi Andalan: KAI Catat Lonjakan Penumpang Mudik Lebaran 2025
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Tingginya animo masyarakat terhadap kereta api ekonomi selama periode mudik Lebaran 2025 menunjukkan bahwa moda transportasi ini tetap menjadi pilihan favorit bagi banyak orang. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaporkan tingkat okupansi Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) bersubsidi (PSO) mencapai 136,13 persen hingga Jumat, 28 Maret 2025.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa angka tersebut mencerminkan fleksibilitas perjalanan penumpang. "Tingkat okupansi yang melebihi 100 persen tidak berarti kapasitas tempat duduk terlampaui. Ini karena ada penumpang yang naik dan turun di berbagai stasiun sepanjang rute," ujarnya.
KAI menyediakan total 4.591.510 tempat duduk selama masa angkutan Lebaran 2025, yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025. Dari jumlah tersebut, 2.752.310 tempat duduk atau 59,94 persen dialokasikan untuk layanan KA ekonomi. Penjualan tiket menunjukkan tren positif dengan 3.193.412 tiket terjual atau sekitar 70 persen dari kapasitas yang tersedia. Tiket KAJJ yang terjual mencapai 2.891.060 tiket atau 84 persen dari kapasitas, sementara tiket KA Lokal yang terjual sebanyak 302.352 tiket atau 26 persen dari kapasitas.
"Penyediaan kapasitas ini adalah komitmen KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat selama Lebaran, dengan mengutamakan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan," tambah Anne.
Rincian Operasional dan KA Ekonomi Favorit
Setiap harinya, KAI mengoperasikan 49 KAJJ ekonomi komersial, di luar KA tambahan, dengan total 127 perjalanan per hari. Selain itu, terdapat 13 KAJJ ekonomi PSO, yang beroperasi dengan 34 perjalanan per hari di luar tambahan Lebaran. Dari total kapasitas yang disediakan, 1.633.720 tempat duduk dialokasikan untuk KA ekonomi komersial, dan 1.118.590 tempat duduk lainnya merupakan KA ekonomi PSO yang didukung pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub).
Berikut adalah daftar 10 KA ekonomi dengan jumlah penumpang tertinggi selama periode 21 Maret – 11 April 2025:
- KA Matarmaja (Malang – Pasar Senen): 27.323 penumpang
- KA Joglosemarkerto (Purwokerto – Semarang – Solo): 24.990 penumpang
- KA Matarmaja (Pasar Senen – Malang): 23.797 penumpang
- KA Kertajaya (Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen): 23.669 penumpang
- KA Kertajaya (Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi): 23.330 penumpang
- KA Pasundan (Surabaya Gubeng – Kiaracondong): 22.866 penumpang
- KA Jayakarta (Surabaya Gubeng – Pasar Senen): 22.704 penumpang
- KA Joglosemarkerto (Solo – Purwokerto – Semarang – Solo): 22.695 penumpang
- KA Pasundan (Kiaracondong – Surabaya Gubeng): 22.357 penumpang
- KA Ambarawa Ekspres (Semarang Poncol – Surabaya Pasar Turi): 21.735 penumpang
Sejak awal periode Angkutan Lebaran, 21 Maret hingga 27 Maret 2025, KAI melayani 1.230.272 pelanggan di seluruh wilayah operasionalnya di Pulau Jawa dan Sumatera. Stasiun dengan volume keberangkatan tertinggi adalah Pasar Senen, Gambir, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Yogyakarta, Semarang Poncol, Bandung, Kiaracondong, Bekasi, dan Lempuyangan.
Peningkatan Layanan Kereta Ekonomi
Dengan tarif yang terjangkau, KAI tidak hanya mendukung kelancaran arus mudik, tetapi juga memperkuat konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan kenyamanan perjalanan, KAI melakukan berbagai peningkatan, termasuk modernisasi fasilitas stasiun dan tempat duduk ergonomis.
KAI juga meningkatkan kualitas kereta makan, kebersihan toilet, AC di seluruh gerbong, stop kontak di setiap kursi, pencahayaan yang lebih baik, dan sistem informasi modern. "Kami terus berinovasi agar perjalanan dengan kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat, terutama selama Lebaran dan momen liburan lainnya," kata Anne.
Dengan terus berbenah dan meningkatkan pelayanan, KAI berharap dapat terus menjadi andalan masyarakat Indonesia dalam melakukan perjalanan, khususnya saat momen penting seperti mudik Lebaran. Fokus pada kenyamanan, keamanan, dan harga terjangkau menjadi kunci keberhasilan kereta api ekonomi sebagai primadona transportasi massal.