Harmoni Ramadan: Sulis Utamakan Keluarga, Rela Jadi Pengemudi Pribadi Suami
Sulis Prioritaskan Keluarga di Bulan Ramadan, Pilih Jadi Pengemudi Suami
Jakarta - Penyanyi religi Sulis mengambil langkah bijak di bulan Ramadan tahun ini. Alih-alih fokus pada karier yang telah membesarkan namanya, ia memilih untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada keluarga, khususnya sang suami. Keputusan ini diambil sebagai wujud dukungan terhadap kesibukan suami dan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.
Dalam sebuah wawancara di program Pagi-pagi Ambyar Trans TV, Sulis mengungkapkan bahwa kehadiran suami memberikan ketenangan dalam menjalani perannya sebagai seorang istri. Oleh karena itu, ia sepakat untuk mengurangi aktivitas pekerjaan di bulan Ramadan. "Hakikatnya seorang istri itu, aku merasa tenang kalau ada suami di samping aku, makanya di bulan Ramadan ini, aku sudah sepakat aku sudah ngalah dulu (tak ambil kerjaan di bulan Ramadan), karena pekerjaan Abang lagi banyak," ujarnya.
Sulis menyadari bahwa dalam berumah tangga, ada kalanya salah satu pihak harus mengesampingkan ego demi kepentingan bersama. Ia khawatir jika keduanya sama-sama sibuk bekerja, akan timbul potensi konflik yang dapat merusak hubungan. "Memang harus ada yang diturunkan egonya, saat suamiku pekerjaannya banyak dan aku ambil job, nanti yang ada malah ribut, kita saling cekcok kan nggak enak, makanya aku pilih jadi sopir dia saja," jelasnya.
Keputusan Sulis untuk menjadi pengemudi pribadi suami bukan sekadar membantu meringankan beban. Ia juga ingin memastikan keselamatan sang suami selama perjalanan. Terlebih lagi, saat ini mereka tidak memiliki sopir tetap. "Kebetulan sekarang kita lagi nggak ada sopir, dan aku waswas juga karena dia kan kadang sambil teleponan, WA-an juga, sambil temenin Abang kerja juga," ungkapnya.
Prioritas utama bagi Sulis saat ini adalah keluarga. Ia meyakini bahwa peran sebagai istri dan ibu jauh lebih penting daripada mengejar karier. Baginya, momen kebersamaan dengan keluarga, terutama anak-anak, adalah sesuatu yang tak ternilai harganya dan tidak dapat digantikan oleh apapun. "Memang kalau sudah jadi istri itu nomor satu adalah keluarga, yaitu suami dan anak-anak," tegasnya.
Sulis menambahkan bahwa karier masih bisa dikejar di kemudian hari, namun kesempatan untuk menikmati momen berharga bersama keluarga tidak akan terulang. "Kalau karier itu bisa dikejar nanti, tapi momen bersama anak, itu nggak akan bisa tergantikan," pungkasnya.
Keputusan Sulis ini mencerminkan nilai-nilai keluarga yang kuat dan pengorbanan seorang istri demi kebahagiaan orang-orang terkasih. Langkah yang diambil Sulis ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak pasangan untuk selalu mengutamakan keharmonisan keluarga di atas segala-galanya.
Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:
- Sulis mengurangi pekerjaan di bulan Ramadan untuk mendukung suami.
- Ia memilih menjadi pengemudi pribadi suami untuk membantu dan memastikan keamanannya.
- Sulis memprioritaskan keluarga di atas karier.
- Baginya, momen bersama anak-anak tidak dapat tergantikan.
- Keputusan ini diambil demi menjaga keharmonisan rumah tangga.
Dengan mengutamakan keluarga, Sulis menunjukkan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya diukur dari pencapaian karier, tetapi juga dari kebahagiaan dan keharmonisan dalam keluarga.