KLM Sampurna Karam di Perairan Sumenep, Enam Awak Kapal Selamat Setelah Tiga Hari Terapung di Laut
KLM Sampurna Karam di Perairan Sumenep, Enam Awak Kapal Selamat Setelah Tiga Hari Terapung di Laut
Sumenep, Jawa Timur - Enam awak Kapal Layar Motor (KLM) Sampurna, termasuk seorang nakhoda, berhasil diselamatkan setelah tiga hari terombang-ambing di laut pasca-karamnya kapal mereka di perairan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Insiden ini terjadi saat kapal tersebut dalam perjalanan dari Kalimantan menuju Pelabuhan Kalianget, Sumenep, dengan membawa muatan kayu gelam.
Menurut keterangan Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Sumenep, AKP Widiarti, para korban ditemukan oleh nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar 2 mil dari pantai Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, pada hari Kamis (27/3/2025). Penemuan ini menjadi akhir dari perjuangan panjang para awak kapal yang harus bertahan di tengah laut lepas.
"Mereka ditemukan oleh nelayan yang hendak mencari ikan," ujar Widiarti pada hari Jumat (28/3/2025), menjelaskan bagaimana tim penyelamat menemukan para korban yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula pada hari Selasa (25/3/2025) ketika pompa air KLM Sampurna mengalami kerusakan saat kapal berada sekitar 23 mil dari Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek. Kerusakan ini terjadi berulang kali mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Akibatnya, air laut terus masuk ke dalam kapal hingga akhirnya menyebabkan kapal tenggelam.
Dalam situasi darurat, nakhoda Moh Sai (55) dan lima anak buah kapal (ABK) – Hosen (53), Ali Wafa (45), Askuryadi (46), Juhari (25), dan Adnan (60) – berinisiatif menyelamatkan diri dengan memanfaatkan material yang ada di kapal. Mereka merakit kayu-kayu yang tersisa menggunakan tali dan galon air kosong sebagai pelampung darurat. Dengan rakit seadanya ini, mereka bertahan di tengah laut selama tiga hari, menghadapi panas terik matahari dan dinginnya malam.
Penyelamatan dan Kondisi Korban
Setelah ditemukan oleh nelayan, para awak kapal segera dievakuasi ke daratan dan dibawa ke rumah warga terdekat. Warga kemudian menghubungi pihak desa dan kepolisian setempat untuk memberikan pertolongan lebih lanjut. Tim medis dari Puskesmas Arjasa segera diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan memberikan perawatan kepada para korban yang mengalami dehidrasi dan kelelahan ekstrem.
"Setelah para ABK dan nakhoda berhasil diselamatkan ke perahu nelayan yang hendak mencari ikan, mereka langsung dibawa ke daratan menuju rumah warga terdekat. Setelah itu, warga menghubungi pihak desa dan aparat kepolisian setempat,"
Beruntung, seluruh awak kapal berhasil selamat dari maut. Namun, kerugian materi akibat tenggelamnya KLM Sampurna diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan pelayaran dan perlunya pemeriksaan rutin terhadap kondisi kapal sebelum berlayar, terutama untuk kapal-kapal yang beroperasi di perairan yang rawan.
Daftar Nama Korban Selamat:
- Moh Sai (55) - Nakhoda
- Hosen (53)
- Ali Wafa (45)
- Askuryadi (46)
- Juhari (25)
- Adnan (60)
Seluruh korban merupakan warga Desa Sotabar, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Imbauan Keselamatan
Insiden ini juga menjadi momentum bagi pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan pelayaran di wilayah Sumenep dan sekitarnya. Para pemilik kapal dan nakhoda diimbau untuk selalu memastikan kondisi kapal laik laut sebelum berlayar, serta melengkapi diri dengan peralatan keselamatan yang memadai. Selain itu, penting juga untuk selalu memantau kondisi cuaca dan menghindari berlayar saat cuaca buruk.
Dengan kejadian ini, diharapkan semua pihak terkait dapat mengambil pelajaran berharga dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di laut demi mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.