Konflik Ormas Pecah di Kelapa Gading: Sengketa Lahan Picu Bentrokan Berdarah

Bentrokan Ormas Gegerkan Kelapa Gading: Sengketa Lahan Berujung Ricuh

Jakarta Utara digegerkan oleh bentrokan antar-ormas yang terjadi di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Kamis (27/3/2025) siang. Insiden yang melibatkan puluhan anggota ormas ini diduga kuat dipicu oleh sengketa lahan yang melibatkan sebuah rumah makan dan gudang tisu.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko, kericuhan bermula ketika seorang wanita bernama Eni Djingga, yang mengklaim sebagai pemilik lahan, menugaskan sebuah ormas untuk menjaga area tersebut. Lahan tersebut diketahui berfungsi ganda sebagai rumah makan Cinto Minang dan gudang penyimpanan tisu.

Situasi memanas ketika Togi Silalahi, pengacara Eni Djingga, melakukan pemasangan plang di area gudang tisu sekitar pukul 11.00 WIB. Tindakan ini dihalangi oleh sekitar 10 anggota ormas lain yang kemudian melakukan pengeroyokan terhadap Togi. Aksi pengeroyokan ini memicu reaksi dari ormas yang ditugaskan Eni Djingga untuk menjaga lahan. Anggota ormas tersebut berusaha memberikan pertolongan, namun justru ikut diserang, mengakibatkan luka-luka pada beberapa anggota.

  • Pepi mengalami memar di bagian jidat kanan.
  • Ahmad Maulana menderita luka memar di wajah.

Serangan Balik dan Tindakan Kepolisian

Tidak terima dengan perlakuan tersebut, ormas yang anggotanya terluka melakukan serangan balik sekitar pukul 13.30 WIB. Massa ormas tersebut datang dari arah Jalan Pegangsaan Dua menuju Stadion Tugu. Di lokasi kejadian, telah berkumpul sekitar 100 anggota ormas yang sebelumnya menyerang Togi. Aksi serangan balik ini menciptakan suasana mencekam di lokasi kejadian.

Polisi yang tiba di lokasi segera bertindak untuk memukul mundur kelompok ormas yang melakukan serangan balik ke arah Royal Gading Square. Setelah berhasil meredam kericuhan, Polsek Kelapa Gading mengamankan 19 anggota ormas yang terlibat dalam serangan balik. Mereka dibawa ke Polsek Kelapa Gading untuk pendataan lebih lanjut. Selain mengamankan anggota ormas, polisi juga menyita sejumlah senjata tajam yang digunakan dalam bentrokan.

Kompol Seto Handoko memastikan bahwa situasi di sekitar TKP telah kondusif dan aman. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap akar permasalahan dan menindak tegas para pelaku yang terlibat dalam kericuhan ini.

Daftar Barang Bukti yang Diamankan:

  • Senjata Tajam berbagai jenis (samurai, parang, celurit, dll.)
  • Bambu
  • Batu

Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan pemerintah setempat. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di wilayah Kelapa Gading maupun daerah lainnya. Mediasi dan penyelesaian sengketa lahan secara hukum menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya konflik antar-ormas di masa mendatang.