Transformasi BUMN: Danantara Ambil Alih Kendali 14 Entitas Bisnis Strategis

Transformasi BUMN: Danantara Ambil Alih Kendali 14 Entitas Bisnis Strategis

Jakarta – Sebuah langkah strategis dalam penataan portofolio Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah diumumkan. Sebanyak 14 perusahaan pelat merah kini berada di bawah kendali Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), melalui pengalihan saham ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, yang bertindak sebagai holding operasional.

BKI, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, memegang peran kunci sebagai holding operasional. Seluruh saham BKI sendiri dimiliki oleh negara, menegaskan komitmen pemerintah dalam mengelola aset-aset strategis nasional.

Sebelumnya, tujuh BUMN raksasa telah diumumkan sebagai bagian dari ekosistem Danantara, yakni:

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
  • PT PLN (Persero)
  • PT Pertamina (Persero)
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
  • Holding BUMN Pertambangan MIND ID

Penambahan 7 perusahaan lainnya memperkuat posisi Danantara sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.

Rincian Pengalihan Saham

Berikut adalah daftar lengkap 14 BUMN yang sahamnya telah dialihkan (inbreng) ke Danantara per tanggal 27 Maret 2025, beserta rincian kepemilikan sahamnya:

  1. PT Danareksa (Persero): Seluruh saham Seri B milik negara dialihkan sebagai tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BKI sebanyak 18.332.899 lembar saham dengan nilai Rp 18,33 triliun.
  2. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk: Saham seri B 15.670.777.620 lembar dan saham Seri C 43.367.346.782 lembar. Totalnya 59.038.124.402 lembar saham atau 64,53% dari seluruh saham yang disetor penuh perseroan milik negara.
  3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Saham Seri B dan Seri C sejumlah 22.378.387.749 lembar saham atau setara dengan 60% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan milik negara.
  4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Saham Seri B sebesar 48.533.333.333 lembar saham atau 52% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan.
  5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 80.610.976.875 lembar saham atau 53,19% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan.
  6. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: Saham Seri B senilai 8.420.666.647 lembar saham atau sebesar 60% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan.
  7. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 3.457.023.004 lembar saham atau 51,20% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan milik negara.
  8. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 51.602.353.559 lembar saham atau setara 52,09% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan milik negara.
  9. PT Jasa Marga (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 5.080.509.839 lembar saham atau 70% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan.
  10. PT Waskita Karya (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 21.705.633.362 lembar saham atau sebesar 75,35% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan.
  11. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 36.291.702.780 lembar saham atau sebesar 91,01% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan.
  12. PT Adhi Karya (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 5.408.773.791 lembar saham atau 64,33% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan milik negara.
  13. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 15.477.117.519 lembar saham atau 80% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh perseroan milik negara.
  14. PT PP (Persero) Tbk: Saham Seri B sebanyak 3.161.947.835 lembar saham atau 51% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Langkah ini menandai era baru dalam pengelolaan BUMN, dengan harapan meningkatkan efisiensi, sinergi, dan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Integrasi BUMN ke dalam Danantara melalui BKI sebagai holding operasional diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara dan masyarakat.