Tragedi di Kamboja: Pemuda Bekasi Jadi Korban Penipuan Lowongan Kerja Berujung Maut di Situs Judi Online

Duka Keluarga di Bekasi: Soleh Darmawan, Pemuda Korban Penipuan Kerja di Kamboja

Kabar duka menyelimuti sebuah keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Soleh Darmawan (24), seorang pemuda harapan keluarga, menghembuskan nafas terakhirnya di Kamboja. Ironisnya, kepergian Soleh diwarnai dugaan kuat adanya penipuan berkedok lowongan kerja yang menjeratnya ke dalam pusaran bisnis judi online.

Diana (43), ibunda Soleh, tak kuasa menahan air mata saat menceritakan kronologi tragis yang menimpa putranya. Awalnya, Soleh dijanjikan pekerjaan di sektor perhotelan di Thailand dengan gaji menggiurkan, tawaran yang datang dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sosok wanita berinisial S, diduga menjadi perantara dalam perekrutan ini, bahkan sempat hadir melayat ke rumah duka. Namun, keluarga merasa kesulitan menggali informasi lebih lanjut dari S terkait detail pekerjaan yang sebenarnya ditawarkan.

"Ya begitu, susah ditanya," ungkap Diana dengan nada getir.

Kegetiran Diana semakin bertambah saat mengetahui fakta bahwa anaknya tidak bekerja di hotel seperti yang dijanjikan, melainkan menjadi operator situs judi online di Kamboja. Informasi ini terungkap dari rekan kerja Soleh bernama Kevin, yang menghubungi keluarga untuk menyampaikan kabar duka. Diana merasa pihak yayasan penyalur tenaga kerja telah menipunya. Janji manis pekerjaan di hotel ternyata hanya kedok untuk menjerumuskan Soleh ke dalam bisnis haram.

"Awalnya enggak tahu saya. Pas tahu-tahunya sudah meninggal, tahunya (bekerja operator) judol," tuturnya dengan nada pilu.

Meski diliputi kesedihan mendalam, Diana berusaha mengikhlaskan kepergian putranya. Namun, ia berharap tidak ada lagi pemuda lain yang menjadi korban serupa. Ia tak ingin ada keluarga lain yang merasakan sakitnya dibohongi dan kehilangan orang terkasih akibat praktik penipuan lowongan kerja.

"Saya kemarin sempat ikhlas, cuma saya penginnya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya. Jadi orangtua juga sakit, kasihan, kalau anaknya dibohongin kayak gitu," imbuhnya.

Kronologi Keberangkatan dan Kabar Duka

Menurut penuturan Diana, Soleh berangkat ke Kamboja pada pertengahan Februari 2025, setelah menerima tawaran kerja dari yayasan di Tanjung Priok. Pengalaman Soleh di bidang perhotelan menjadi daya tarik tersendiri, membuatnya tertarik dengan tawaran pekerjaan di Thailand. Pada tanggal 17 Februari 2025, Soleh didampingi S mendatangi kantor yayasan untuk membahas detail pekerjaan. Setelah mencapai kesepakatan, ia meminta restu kepada kedua orang tuanya.

Keesokan harinya, tanggal 18 Februari 2025, Soleh berangkat ke Thailand menggunakan pesawat terbang. Meskipun sempat dilarang oleh ibunya, Soleh tetap bersikeras untuk berangkat. Setibanya di Thailand, Soleh menghubungi ibunya untuk meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Dia telepon saya pas sudah di Thailand. Dia bilang, 'Sudah sampai, Mak'. Terus (bilang) 'Jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang'," kenang Diana sembari meneteskan air mata.

Selama empat hari pertama, komunikasi antara Soleh dan ibunya berjalan lancar. Namun, setelah itu, kontak tiba-tiba terputus. Kecemasan Diana semakin memuncak ketika pada malam 2 Maret 2025, seorang pria bernama Kevin menghubunginya melalui panggilan video. Kevin mengabarkan bahwa Soleh berada di Kamboja dan menanyakan riwayat kejiwaan Soleh.

"Ya, saya ngebantah. Emang anak saya enggak ada riwayat kejiwaan, gitu," jelas Diana.

Dalam panggilan video tersebut, Diana melihat putranya terkulai lemas di atas tempat tidur. Ia berulang kali memanggil nama Soleh, namun tidak ada respons.

"Dia kan saya panggil, 'Soleh, ini Mamak'. Dia sudah enggak bisa jawab," ujar Diana dengan suara bergetar.

Panggilan video tersebut menjadi momen terakhir Diana melihat putranya dalam keadaan hidup. Pada tanggal 3 Maret 2025 pagi, Kevin kembali menghubungi Diana dan mengabarkan bahwa Soleh telah meninggal dunia.

Kabar duka ini menghancurkan hati Diana. Ia langsung meminta Kevin untuk membantu memulangkan jenazah Soleh ke Indonesia. Setelah melalui proses yang panjang, jenazah Soleh tiba di rumah duka pada tanggal 15 Maret 2025. Diana melihat ada bekas jahitan di pinggang putranya, menimbulkan kecurigaan akan adanya kejanggalan dalam kematian Soleh.

Soleh dimakamkan di samping rumahnya pada tanggal 16 Maret 2025. Setelah pemakaman, barulah keluarga mengetahui bahwa Soleh bekerja sebagai operator judi online di Kamboja.

Himbauan dan Harapan

Tragedi yang menimpa Soleh Darmawan menjadi pengingat bagi kita semua akan bahaya penipuan lowongan kerja, terutama yang menawarkan pekerjaan di luar negeri. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terlalu menggiurkan, serta selalu melakukan verifikasi terhadap kredibilitas perusahaan atau yayasan penyalur tenaga kerja. Keluarga Soleh berharap agar pihak berwajib dapat mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku penipuan, serta mencegah jatuhnya korban lain di masa depan.

Berikut adalah poin penting dari berita ini:

  • Penipuan Lowongan Kerja: Soleh Darmawan menjadi korban penipuan lowongan kerja yang menjanjikan pekerjaan di hotel di Thailand, namun ternyata dipekerjakan sebagai operator judi online di Kamboja.
  • Yayasan Penyalur Tenaga Kerja: Yayasan penyalur tenaga kerja di Tanjung Priok diduga terlibat dalam penipuan ini.
  • Kematian di Kamboja: Soleh Darmawan meninggal dunia di Kamboja dalam kondisi yang mencurigakan.
  • Bisnis Judi Online: Soleh Darmawan dipekerjakan sebagai operator judi online di Kamboja.
  • Keluarga Korban: Keluarga Soleh Darmawan berharap agar tidak ada lagi korban penipuan lowongan kerja serupa.