Krisis Pangan di Gaza Memburuk: Cadangan Makanan Menipis di Tengah Intensifikasi Konflik

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan dengan ancaman kelaparan yang nyata di depan mata. World Food Programme (WFP), badan PBB yang berfokus pada pangan, melaporkan bahwa persediaan makanan yang tersisa di wilayah tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua pekan ke depan.

"WFP saat ini memiliki sekitar 5.700 ton persediaan makanan di Gaza, yang diperkirakan cukup untuk mendukung operasi kami selama maksimal dua minggu," demikian pernyataan resmi WFP, yang dikutip dari Agence France-Presse (AFP), Kamis (27/3/2025).

Eskalasi Konflik Memperparah Situasi

Peningkatan intensitas serangan Israel ke wilayah Palestina dalam beberapa pekan terakhir telah menyebabkan gelombang pengungsian massal. PBB mencatat bahwa lebih dari 142.000 warga Palestina telah mengungsi dalam kurun waktu tujuh hari terakhir.

Selain itu, WFP menghadapi kendala signifikan dalam menyalurkan bantuan makanan baru ke Gaza. Penutupan jalur perbatasan oleh militer Israel menjadi penghalang utama dalam upaya pengiriman bantuan.

"Ratusan ribu orang di Gaza kembali berisiko tinggi mengalami kelaparan parah dan kekurangan gizi karena persediaan bantuan kemanusiaan terus menipis dan perbatasan tetap ditutup bagi masuknya bantuan," tegas WFP dalam pernyataannya.

WFP juga menyoroti dampak aktivitas militer yang meningkat terhadap operasi kemanusiaan. "Perluasan aktivitas militer di Gaza sangat mengganggu operasi bantuan pangan dan membahayakan nyawa para pekerja kemanusiaan setiap hari," imbuh mereka.

Upaya Penyaluran Bantuan Terus Dilakukan

Kendati menghadapi berbagai tantangan, WFP berkomitmen untuk terus berupaya menyalurkan bantuan ke Gaza secepat dan sebanyak mungkin. Rencananya, WFP akan mendistribusikan paket makanan kepada sekitar setengah juta orang. Setiap paket makanan dirancang untuk mencukupi kebutuhan satu keluarga selama kurang lebih satu minggu.

Alasan Operasi Militer Israel

Pejabat Israel menyatakan bahwa operasi militer yang sedang berlangsung bertujuan untuk memberikan tekanan kepada Hamas agar segera membebaskan para sandera yang masih ditahan. Operasi ini dilancarkan menyusul kebuntuan dalam pembicaraan dengan para mediator untuk memperpanjang gencatan senjata.

Dari total 251 sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan pada 7 Oktober 2023 di Israel, 58 orang masih ditahan di Gaza. Militer Israel meyakini bahwa 34 di antara sandera tersebut telah meninggal dunia.

Situasi di Gaza terus memburuk, dan komunitas internasional menyerukan solusi segera untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin mendalam. Akses kemanusiaan tanpa hambatan dan gencatan senjata yang berkelanjutan menjadi sangat penting untuk mencegah bencana kelaparan dan melindungi warga sipil yang rentan.