Antisipasi Puncak Mudik Lebaran 2025: Lebih dari Sejuta Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Hingga Kamis (27/3/2025) malam, lebih dari satu juta kendaraan tercatat telah meninggalkan Jakarta melalui jalan tol yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero). Lonjakan volume kendaraan ini menandai dimulainya arus mudik Lebaran 2025, yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada hari Jumat dan Sabtu.
Ketua Komisi VI DPR, Anggia Ermarini, menyampaikan hal tersebut usai melakukan kunjungan ke Kantor Pusat Jasa Marga di Bekasi, Jawa Barat. Ia menyatakan bahwa angka tersebut masih akan terus meningkat, mengingat puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 dan 29 Maret 2025.
"Tercatat sudah hampir satu juta lebih kendaraan yang sudah meninggalkan Jakarta," ujar Anggia. "Itu belum puncaknya, diperkirakan besok. Mulai malam ini dan besok itu puncak arus mudik."
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menambahkan bahwa data ini merupakan akumulasi pemantauan sejak 21 Maret 2025. Mayoritas kendaraan (49%) menuju arah timur, disusul arah selatan (21%) melalui Gerbang Tol Ciawi menuju Bogor, dan arah barat (29%) menuju Merak.
Distribusi Kendaraan:
- Timur: 49% (60% dari total ke arah Trans Jawa melalui Gerbang Tol Cikampek Utama)
- Selatan: 21% (melalui Gerbang Tol Ciawi ke arah Bogor)
- Barat: 29% (ke arah Merak)
Lisye Octaviana, menekankan bahwa Jasa Marga terus memantau pergerakan kendaraan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik. Prediksi puncak arus mudik pada 28 Maret dan 29 Maret mendorong Jasa Marga untuk meningkatkan kesiapsiagaan di seluruh ruas tol yang dikelola.
Pemerintah telah memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 26-28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan pada 6-7 April 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi kepadatan selama periode tersebut.
"Diperkirakan akan mulai memasuki masa padatnya mobilitas ke kampung halaman dan diprediksi pada tanggal 26-28 (Maret), itu akan terjadi puncak arus mudik. Dan sebaliknya arus balik diperkirakan di tanggal-tanggal 6-7 bulan April," kata AHY.
Langkah-langkah antisipasi ini meliputi penambahan petugas di gerbang tol, penyediaan fasilitas rest area yang memadai, pengaturan lalu lintas (contraflow atau one way) jika diperlukan, dan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas di luar jalan tol. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan mudik dengan baik, mematuhi rambu lalu lintas, dan menjaga kondisi fisik agar tetap prima selama perjalanan.