Mudik Sambil Bekerja: Pemudik Bawa Laptop Kantor Demi Kejar Deadline di Perjalanan
Arus mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri semakin padat di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Di antara ribuan pemudik yang bergegas menuju kampung halaman, terlihat beberapa pekerja yang membawa serta laptop kantor mereka. Pemandangan ini mencerminkan realitas pekerjaan modern, di mana batas antara kehidupan profesional dan pribadi semakin kabur, bahkan di tengah momen libur panjang.
Tiara (27), seorang pemudik dengan tujuan Bandung, mengaku sengaja membawa koper ke kantor pada hari terakhir bekerja. Langkah ini diambil agar ia dapat langsung menuju stasiun setelah jam kerja usai, tanpa perlu repot pulang ke rumah terlebih dahulu. "Karena ini hari terakhir kerja, jadi biar langsung pulang, iya langsung bawa koper ke kantor," ujarnya saat ditemui di Stasiun Gambir.
Kisah serupa juga dialami oleh Tiwi (29), seorang pemudik yang akan menghabiskan libur Lebaran di Surabaya. Ia membawa laptop kantor karena masih ada sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan. Tiwi berencana untuk mencuri waktu di atas kereta api untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. "Masih, masih kerja, rencana juga di kereta selesain kerjaan. Iya ini bawa laptop kantor," ungkapnya.
Tiwi berharap agar ia tidak terlalu disibukkan dengan pekerjaan selama masa libur Lebaran. Ia bahkan berencana untuk menonaktifkan ponselnya jika ada urusan pekerjaan yang mendesak. "Ya semoga sih engga, udah libur ya, ya paling silent hape aja," harapnya.
Berbeda dengan Tiara dan Tiwi, Prayitno (34), seorang pemudik lain dengan tujuan Surabaya, mengaku tidak membawa pekerjaan atau laptop kantor saat mudik. Ia menjelaskan bahwa seluruh pegawai di kantornya diliburkan selama Lebaran. "Biasanya sih kalau libur Lebaran engga (dicari soal kerjaan). Engga sih, karena kan libur Lebaran semuanya juga libur," kata Prayitno.
Meski demikian, Prayitno mengaku akan tetap merespons jika dihubungi oleh atasannya. Namun, ia meyakini bahwa hal tersebut tidak akan terjadi selama libur Lebaran. "Ya tetep respons, tapi biasanya (libur lebaran) sih engga, kalau libur biasa mungkin iya," jelasnya.
Fenomena pemudik yang membawa laptop kantor ini memunculkan pertanyaan tentang keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Di satu sisi, tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi memaksa pekerja untuk tetap produktif bahkan saat libur. Di sisi lain, momen Lebaran seharusnya menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati waktu istirahat.
Situasi ini juga menyoroti pentingnya perusahaan untuk menghormati hak karyawan untuk beristirahat. Memberikan waktu libur yang cukup dan tidak membebani karyawan dengan pekerjaan selama libur dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan dalam jangka panjang.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi selama musim mudik:
- Prioritaskan Pekerjaan: Identifikasi tugas-tugas penting yang benar-benar mendesak dan selesaikan sebelum berangkat mudik.
- Komunikasikan dengan Atasan: Diskusikan dengan atasan mengenai batasan waktu dan ketersediaan selama libur Lebaran.
- Manfaatkan Waktu Perjalanan: Jika terpaksa membawa pekerjaan, manfaatkan waktu perjalanan untuk menyelesaikan tugas-tugas ringan.
- Tetapkan Batasan yang Jelas: Hindari memeriksa email atau pesan terkait pekerjaan secara terus-menerus selama libur Lebaran.
- Nikmati Momen Bersama Keluarga: Fokus pada kebersamaan dengan keluarga dan nikmati momen-momen berharga selama libur Lebaran.
Momentum mudik Lebaran seharusnya menjadi waktu untuk merayakan kebersamaan dan melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan. Dengan perencanaan yang matang dan komunikasi yang baik, pekerja dapat menikmati libur Lebaran tanpa merasa terbebani oleh pekerjaan.