Kadin Papua Barat Soroti Lonjakan Harga Tiket Pesawat di Manokwari Jelang Lebaran
Kadin Papua Barat Pertanyakan Kenaikan Harga Tiket Pesawat yang Signifikan di Manokwari
Manokwari, Papua Barat - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Papua Barat menyoroti lonjakan harga tiket pesawat yang terjadi di Manokwari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Kenaikan harga yang signifikan ini dianggap sebagai fenomena tahunan yang belum terpecahkan, menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pelaku usaha dan masyarakat.
Ketua Kadin Papua Barat, Suryati, menyatakan keprihatinannya atas situasi ini. Menurutnya, harga tiket pesawat dari Manokwari ke berbagai tujuan, terutama Jakarta, mengalami kenaikan yang tidak wajar. Harga normal tiket Manokwari-Jakarta yang biasanya berkisar Rp 2 juta, melonjak hingga mencapai Rp 5 juta bahkan lebih, berdasarkan pantauan dari aplikasi pemesanan tiket daring. Bahkan, tiket dengan harga tersebut pun sudah ludes terjual.
"Terkait harga tiket itu juga menjadi misteri kita semuanya. Katanya akan ada diskon dari Kementerian tetapi sampai hari ini tidak ada tiket yang murah," kata Suryati usai buka puasa bersama Kadin dan Forkopimda Papua Barat di Manokwari.
Untuk menindaklanjuti masalah ini, Kadin Papua Barat berencana untuk melakukan pertemuan dengan pihak maskapai penerbangan yang beroperasi di Manokwari, yaitu Super Jet dan Batik Air. Pertemuan ini bertujuan untuk mengklarifikasi penyebab kenaikan harga tiket dan mencari solusi yang adil bagi konsumen.
Suryati juga mempertanyakan efektivitas kebijakan pemerintah pusat terkait tarif tiket mudik. Kadin akan berupaya untuk memahami apakah kebijakan tersebut telah diterapkan dengan benar dan mengapa harga tiket tetap melambung tinggi.
"Tiket mahal ini bukan hanya persoalan kita di Manokwari tetapi se-Indonesia makanya saya sampaikan bahwa ini jadi misteri bagi Indonesia kenapa tiket mahal," ujar dia lagi.
Kadin Papua Barat juga akan berkoordinasi dengan pihak bandara dan pemerintah daerah untuk mencari solusi komprehensif terhadap masalah ini. Mereka berharap, dengan adanya koordinasi yang baik, harga tiket pesawat dapat kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, Yakop Yenu, seorang pengusaha di Manokwari, turut menyuarakan keluhannya terkait mahalnya harga tiket pesawat domestik. Ia membandingkan dengan harga tiket penerbangan internasional, seperti Jakarta-Kuala Lumpur, yang dinilainya lebih terjangkau.
"Manokwari Jakarta saja kemarin mencapai Rp 6 juta lebih murah kita dari Malaysia ke Jakarta tapi kita di dalam negara Indonesia kok harga tiket sampai segitu," ucap dia.
Yakop Yenu berharap pemerintah dapat memberikan respons terhadap keluhan ini dan mengeluarkan kebijakan yang dapat menstabilkan harga tiket pesawat. Ia menilai, lonjakan harga tiket pesawat, terutama menjelang hari-hari besar seperti Lebaran, sangat memberatkan masyarakat.
Berikut poin-poin penting dari permasalahan ini:
- Lonjakan harga tiket pesawat dari Manokwari ke berbagai tujuan, khususnya Jakarta.
- Harga tiket Manokwari-Jakarta mencapai Rp 5 juta bahkan lebih.
- Kadin Papua Barat akan menemui maskapai penerbangan untuk mengklarifikasi penyebab kenaikan harga.
- Kadin Papua Barat mempertanyakan efektivitas kebijakan pemerintah terkait tarif tiket mudik.
- Pengusaha di Manokwari mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat domestik.
- Kadin Papua Barat akan berkoordinasi dengan pihak bandara dan pemerintah daerah.
- Harapan akan adanya kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga tiket pesawat.
Kadin Papua Barat berharap masalah ini dapat segera diselesaikan agar masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan biaya yang terjangkau, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.