Adaptasi Iklim Jakarta: Pengakuan Jujur Thom Haye tentang Tantangan Fisik di Kualifikasi Piala Dunia

Thom Haye Ungkap Perjuangan Adaptasi Iklim Jakarta di Kualifikasi Piala Dunia

Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, secara terbuka menceritakan tantangan berat yang dihadapinya saat membela Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain. Pengakuan ini memberikan gambaran jelas mengenai perbedaan signifikan kondisi fisik yang dirasakan pemain yang merumput di Eropa.

SUGBK, dengan atmosfer panas dan lembap, serta dukungan puluhan ribu suporter, menjadi arena yang menguji ketahanan fisik para pemain. Haye, yang terbiasa dengan iklim Eropa yang sejuk, mengakui bahwa adaptasi terhadap kondisi Jakarta tidaklah mudah, meski ia telah beberapa kali bergabung dengan Timnas Indonesia.

Pengalaman Haye di SUGBK

"Saya harus akui bahwa saya cukup terbiasa dengan iklim di sini, memainkan laga-laga itu. Jadi sebenarnya laga-laga terakhir yang saya jalani semakin tidak menyulitkan," ungkap Haye dalam kanal YouTube pribadinya, The Haye Way.

Namun, kali ini situasinya berbeda. Jadwal padat yang harus dihadapi Skuad Garuda, termasuk perjalanan melelahkan ke Australia sebelum menjamu Bahrain, turut memengaruhi performa fisiknya. Haye menjelaskan bahwa ia telah berupaya mempersiapkan diri dengan terbang langsung ke Sydney setelah membela klubnya, Almere City. Namun, usaha tersebut ternyata tidak cukup untuk mengatasi kelelahan yang dialami tim.

Momen Kritis Jelang Turun Minum

Puncak tantangan fisik yang dirasakan Haye terjadi menjelang akhir babak pertama. Ia bahkan merasa seolah oksigen menghilang dari stadion.

"Ada suatu momen tepat sebelum turun minum. Itu sangat sulit, seperti semua oksigen menghilang dari stadion," jelasnya.

Meski demikian, Haye tetap berupaya memberikan yang terbaik hingga turun minum. Ia bahkan sempat berkomunikasi dengan tim pelatih, yang memberikan instruksi untuk terus bermain dan menyiapkan pengganti jika diperlukan.

Strategi Pergantian Pemain

Haye mengakui bahwa kondisinya membaik setelah jeda turun minum. Ia juga memahami keputusan pelatih untuk menggantikannya dengan Ivar Jenner, yang memiliki karakter bermain lebih bertahan, pada menit ke-60. Menurutnya, strategi tersebut masuk akal mengingat keunggulan 1-0 yang diraih Timnas Indonesia.

"Jika Anda melihat keunggulan 1-0 dan kami mulai bertahan lebih ke dalam, masuk akal apabila mereka memasukkan pemain segar ke lapangan tengah," tuturnya.

Pengalaman Thom Haye ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Adaptasi terhadap iklim dan kondisi fisik menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam setiap pertandingan, terutama saat bermain di kandang sendiri. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Skuad Garuda diharapkan dapat mengatasi tantangan tersebut dan meraih hasil maksimal di Kualifikasi Piala Dunia 2026.