Balai Warga Ciganjur Diresmikan, Gubernur Pramono Janjikan Akses Gratis dan Sentuhan Betawi
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, secara resmi membuka Balai Warga yang berlokasi di Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada hari Kamis, 27 Maret 2025. Peresmian ini menandai langkah awal pembangunan fasilitas serupa di seluruh wilayah Jakarta, sekaligus upaya pelestarian budaya Betawi.
Bangunan seluas 200 meter persegi ini, diperuntukkan bagi seluruh warga Ciganjur dan sekitarnya tanpa dipungut biaya. Balai Warga diharapkan menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari acara pernikahan, khitanan, arisan, hingga pertemuan komunitas.
Akses Mudah dan Gratis
"Siapa saja warga boleh menggunakan tempat ini, dan yang paling penting, gratis!" tegas Pramono Anung saat memberikan sambutan. Beliau menekankan bahwa Balai Warga merupakan wujud komitmen pemerintah provinsi untuk menyediakan ruang publik yang inklusif dan mudah diakses bagi seluruh lapisan masyarakat. Warga yang ingin menggunakan fasilitas ini cukup mendaftarkan diri melalui sekretariat atau pengurus Balai Warga.
Penjagaan dan Pemeliharaan
Untuk memastikan kebersihan dan pemeliharaan Balai Warga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menugaskan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), atau yang lebih dikenal sebagai Pasukan Oranye. Langkah ini dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan kelayakan fasilitas bagi seluruh pengguna.
Lebih lanjut, Pramono Anung menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka peluang rekrutmen tambahan bagi Pasukan Oranye jika dibutuhkan. Persyaratan pendidikan pun akan disesuaikan. Jika sebelumnya minimal lulusan SLTA, kini lulusan SD yang memiliki kemampuan baca tulis sudah dapat melamar. Hal ini bertujuan untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.
Ornamen Betawi dan Pelestarian Budaya
Balai Warga Ciganjur tidak hanya berfungsi sebagai ruang publik, tetapi juga sebagai simbol pelestarian budaya Betawi. Bangunan ini mengusung ornamen khas Betawi, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.
"Apa yang sudah nampak di sini, ornamennya ornamen Betawi, ini merupakan prakarsa yang sangat baik," ujar Pramono Anung. Beliau menambahkan bahwa kedepannya akan dibentuk lembaga adat Betawi sebagai wadah untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berencana untuk mempercantik batas wilayah antar kecamatan dan kota dengan ornamen-ornamen Betawi. Hal ini bertujuan untuk memperkuat identitas Jakarta sebagai kota yang kaya akan budaya dan sejarah.
"Saya sudah merancang nanti setelah Lebaran, batas antar kecamatan, batas antar kota, bahkan kalau perlu batas antar kelurahan, maka nuansa batasnya itu adalah nuansa Betawi," pungkas Pramono Anung.
Inisiatif pembangunan Balai Warga di Ciganjur ini diharapkan menjadi contoh bagi kelurahan-kelurahan lain di Jakarta, sehingga seluruh warga dapat menikmati fasilitas publik yang representatif dan inklusif.