Banjir di Basement RSUD Kota Bekasi Rusak Puluhan Motor, Keluarga Pasien Menuntut Ganti Rugi

Banjir di Basement RSUD Kota Bekasi Rusak Puluhan Motor, Keluarga Pasien Menuntut Ganti Rugi

Kejadian tak terduga menimpa Hendri (46) dan puluhan keluarga pasien lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Kota Bekasi. Banjir yang menggenangi basement rumah sakit pada Selasa (4/3/2025) mengakibatkan puluhan motor milik pengunjung terendam, termasuk motor Honda Vario milik Hendri yang diparkir secara resmi di area parkir basement. Ironisnya, kejadian ini terjadi saat istrinya tengah dirawat intensif di ruang ICU rumah sakit tersebut.

"Istri saya dirawat kritis, motor saya malah terendam banjir. Pikiran saya campur aduk," ungkap Hendri, saat ditemui di lokasi kejadian pada Rabu (5/3/2025). Kesulitan Hendri semakin bertambah karena motor tersebut masih dalam cicilan kredit yang belum lunas. Meskipun telah membayar biaya parkir resmi sebesar Rp 10.000 per hari, motornya tetap menjadi korban banjir yang mencapai ketinggian kurang lebih tiga meter. "Pasti rusak, karena air masih dua meter di atas motor," tambahnya dengan raut wajah kecewa.

Pihak RSUD Kota Bekasi, menurut keterangan Hendri, telah menyatakan telah memberikan informasi terkait potensi banjir kepada para pengunjung. Namun, informasi tersebut dibantah oleh Hendri dan puluhan keluarga pasien lainnya yang mengaku tidak menerima pemberitahuan tersebut. Mereka beralasan saat kejadian berlangsung, Hendri sedang tertidur di masjid, tempat para keluarga pasien ICU biasa menunggu. Ketidakjelasan informasi ini menimbulkan pertanyaan tentang prosedur komunikasi dan manajemen risiko bencana di rumah sakit tersebut. Banyaknya motor yang terendam menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem peringatan dini dan evakuasi kendaraan.

Akibat kejadian ini, Hendri dan puluhan korban lainnya kini menuntut pertanggungjawaban dan ganti rugi dari pihak vendor pengelola parkir di RSUD Kota Bekasi. "Karena ini vendor resmi, perusahaan. Kami sebagai pasien hanya berharap perusahaan bertanggung jawab," tegas Hendri. Hingga saat ini, motor Hendri masih berada di area parkir RSUD Kota Bekasi, menunggu penyelesaian masalah dan pertanggungjawaban dari pihak terkait. "Saya masih menunggu pertanggungjawaban, minimal bertemu manajemen parkir," pungkas Hendri, menggambarkan harapannya untuk mendapatkan keadilan dan kompensasi atas kerugian yang dialaminya.

Kejadian ini menyoroti pentingnya sistem manajemen risiko bencana yang efektif di fasilitas publik, khususnya rumah sakit. Selain itu, transparansi informasi dan komunikasi yang baik antara pihak rumah sakit dengan pengunjung sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kejadian ini juga menjadi pembelajaran berharga tentang pentingnya proteksi asuransi kendaraan bagi masyarakat.

Daftar kendala yang dihadapi Hendri dan para korban lainnya:

  • Ketidakjelasan informasi dari pihak RSUD terkait potensi banjir.
  • Kerusakan motor akibat banjir yang merendam area parkir basement.
  • Proses ganti rugi yang belum menemui titik terang.
  • Beban tambahan finansial akibat kerusakan motor yang masih dalam cicilan.

Kejadian ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi pihak RSUD Kota Bekasi dan vendor pengelola parkir untuk meningkatkan sistem manajemen risiko bencana dan komunikasi yang lebih efektif serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung dan pasien.